Bisnis.com, JAKARTA — Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengaku bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sangat mendukung penuh visi misi yang akan akan dikerjakan Presiden Prabowo Subianto.
Rachmat menjelaskan, dirinya sudah sempat bertemu dengan Sri Mulyani. Menurutnya, bendahara negara sudah menegaskan komitmennya untuk dukung setiap program kerja Prabowo yang akan dikoordinasikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Ibu Sri Mulyani benar-benar sangat mendukung apa yang akan kita [Bappenas] kerjakan, terutama apa yang akan dikerjakan presiden Bapak Prabowo Subianto," ujar Rachmat dalam cara Serah Terima Jabatan Menteri PPN/Kepala Bappenas di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Oleh sebab itu, guru besar di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini meyakini bisa mengemban tugas sebagai kepala PPN/kepala Bappenas. Apalagi, sambungnya, dukungan bukan hanya diberikan oleh bendahara negara namun juga para pejabat Bappenas lainnya.
Rachmat merangkum, tugas utama Bappenas ke depan adalah mengentaskan kemiskinan. Terkait itu, dia mengingatkan bahwa Bappenas sudah pernah menorehkan sejarah yang patut dibanggakan pada era Orde Baru.
"Tahun 70-an ketika Bappenas menorehkan tinta emas, kita menghadapi kemiskinan, persoalan lapangan kerja, kemudian persoalan-persoalan lain, yang sekarang kenapa bisa terjadi lagi? Jadi Pak Suharso [Menteri PPN/Kepala Bappenas 2019—2024], Bapak sudah meletakkan dasar-dasar untuk mengatasi persoalan kemiskinan," jelasnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Rachmat mengakui bahwa Bappenas kerap memiliki permasalahan anggaran. Kendati demikian, dia meyakini permasalahan itu bisa diatasi karena Bappenas memiliki keunggulan dari sisi sumber daya manusianya.
Menurutnya, Bappenas merupakan markasnya para pemikir terbaik di Indonesia. Oleh sebab itu, Rachmat berharap Bappenas akan selalu mengeluarkan ide-ide dan gagasan yang bisa mengatasi berbagai tantangan kelembagaan.
"Jadi kalau ada persoalan di budgeting power [kekuatan anggaran] yang katanya kita dikurangi, tetapi dengan kemampuan intelektual power yang ada di sini, budgeting power itu hanya urusan waktu saja," katanya.