Bisnis.com, BATANG - Investasi yang telah terparkir di proyek strategis nasional (PSN) Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) tercatat mencapai Rp14,8 triliun dari 18 perusahaan, baik lokal maupun asing dari China, Korea Selatan hingga Belanda.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, KITB merupakan kawasan industri yang menggabungkan industri padat teknologi dan padat karya.
"KITB yang masuk sudah 18 perusahaan kita targetkan lapangan kerja paling lama 10 tahun penuh sekitar 250.000 tenaga kerja, sekarang sudah masuk 19.000 pekerja dengan total investasi lebih dari Rp14 triliun," ujar Bahlil saat peresmian, Jumat (26/7/2024).
Bahli menceritakan perjalanannya merencanakan pembangunan KITB sejak Juni 2020 pada saat Covid-19. Awalnya, Bahlil mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun kawasan indsutri yang ramah investor.
Pasalnya, kala itu ada banyak perusahaan China yang melakukan relokasi pabrik, tetapi Indonesia tak menjadi tujuan. Kondisi tersebut dikarenakan adanya perang dagang AS-China.
"Saya turun naik motor, Presiden minta cari alternatif, tanah KITB punya PTPN beliau meyakinkan kami di sini, area ini areal tebu karet dan dulunya antara percaya atau tidak bahwa ini akan jadi kawasan industri," ujarnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Corporate Secretary PT KITB Agus Widjaja menerangkan beberapa perusahaan asing yang merelokasi fasilitas manufaktur dari negara lain ke KITB, Jawa Tengah.
Dia mencontohkan pabrik alas kaki merek Hoka dan Converse, Yih Quan Footware Indonesia yang besok akan mengekspor 16.000 pasang sepatu ke Amerika Serikat (AS). Produsen ini telah menyerap tenaga kerja nyaris 2.000 tenaga kerja lokal di Batang.
Selanjutnya, pabrikan kaca lembaran milik perusahaan asal Korea Selatan,yakni KCC Glass yang menjadi tenant terbesar di fase I dengan lahan seluas 40 hektare dan memiliki mercusuar setinggi 100 meter.
Berikut 18 perusahaan yang berinvestasi di Kawasan Industri Batang:
Fase 1
1.PT KCC Glass Indonesia (Korea Selatan) pabrik kaca seluas 460.000 meter persegi
2.PT Yih Quan Footwear Indonesia (Taiwan) pabrik sepatu seluas 162.298 meter persegi
3.PT CosmosIndo Ink (Korea Selatan) pabrik tinta seluas 14.710 meter persegi
4.PT Wavin Manufacturing Indonesia (Belanda) pabrik pipa seluas 200.283 meter persegi
5.PT Jayamas Medica Industri (Indonesia) pabrik alat kesehatan seluas 41.325 meter persegi
6.PT Unipack Plasindo (Indonesia) pabrik PVS seluas 29.587 meter persegi
7.PT Tawada Healthcare (Indonesia) pabrik alat kesehatan seluas 19.340 meter persegi
8.PT Interskala Medika Indonesia (Indonesia) pabrik alat kesehatan seluas 13.940 meter persegi
9.PT Interskala Medika Solusindo (Indonesia) pabrik alat kesehatan seluas 3.404 meter persegi
10.PT Samator Indo Gas Tbk (Indonesia) pabrik gas industri sleuas 28.005 meter persegi
11.PT Acindo Medika Sejahtera (Indonesia) pabrik alat kesehatan sleuas 31.367 meter persegi
12.PT Window Shutters Indonesia (Indonesia-Inggris) pabrik furniture seluas 21.404 meter persegi
13.PT Sumber Graha Sejahtera (Indonesia-Singapura) pabrik wood pellet seluas 52.000 meter persegi
14.PT Rumah Keramik Indonesia (Indonesia-India) pabrik keramik sleuas 138.316 meter persegi
Fase 2
1.PT SEG Manufaktur Ind (USA) pabrik solar panel seluas 409.300 meter persegi
2.PT Wanxinda Batang Industry Land Investment (China) sub developer seluas 579.200 meter persegi
3.PT Wanxinda Green Travel Industry Development (China) sub developer 403.500 meter persegi
4.PT Xing Jiang Group Indonesia (China) pabrik penyemakan kulit seluas 92.420 meter persegi