Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan BI: Tren Kontraksi Penjualan Eceran Berlanjut pada Mei 2024

Perkiraan kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 melanjutkan tren kontraksi secara bulanan sebesar 1%.
Pengunjung memilih barang kebutuhan di salah satu supermarket di Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung memilih barang kebutuhan di salah satu supermarket di Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan perkiraan kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 melanjutkan tren kontraksi secara bulanan sebesar 1% (month-to-month/mtm). 

Kepala Departemen Komunikasi sekaligus Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menyampaikan kenaikan tersebut beriringan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pascaLebaran atau Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. 

“Kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (11/6/2024). 

Secara terperinci, beberapa kelompok yang tercatat menurun dan berada pada fase kontraksi, antara lain Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi (-10,4% mtm), Subkelompok Sandang (-7,0%, mtm), serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (-0,5%, mtm) yang disebabkan oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat pasca-HBKN Idulfitri. 

Namun demikian, penurunan yang lebih dalam tertahan oleh sejumlah kelompok yang masih tumbuh, yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori (4,2%, mtm), Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (1,4%, mtm), serta Barang Budaya dan Rekreasi (1,3%, mtm). 

Meski secara bulanan menurun, BI mencatat penjualan eceran diperkirakan meningkat yang dipantau melalui Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 233,9 atau secara tahunan tumbuh 4,7% (year-on-year/yoy). 

Peningkatan tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori. 

Pada bulan sebelumnya atau April 2024, IPR mencapai 236,3 atau mengalami kontraksi sebesar 2,7% (yoy), setelah mengalami pertumbuhan tinggi sebesar 9,3% (yoy) bertepatan dengan bulan Ramadan pada Maret 2024. 

Kelompok yang mengalami kontraksi, utamanya Subkelompok Sandang (-15,7%, yoy), Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (-2,4%, yoy), serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya (6,0%, voy) setelah sebelumnya terakselerasi pada Maret 2024. 

Penurunan IPR lebih jauh tertahan oleh sejumlah kelompok yang mash tumbuh, antara lain Kelompok Suku Cadang dan Aksesori sebesar 6,5% (yoy) serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 3,3% (yoy).

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2024 diprakirakan meningkat, tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 142,5 dan 142,0, lebih tinggi dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 140,1 dan 134,5.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper