Bisnis.com, JAKARTA - Dusit International, perusahaan perhotelan asal Thailand menyatakan minat untuk menanamkan modalnya di kawasan Parapuar, Labuan Bajo senilai US$15 juta atau setara Rp235 miliar.
Komitmen investasi tersebut diperkuat dengan penandatanganan kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU). Selain Dusit International, Eiger juga tertarik untuk mengembangkan glamping di Parapuar.
“Hari ini yang tanda tangan ada dua investor dari Eiger dan Dusit. Tapi kita akan dorong lagi sampai lima (investor) paling tidak untuk pencapaian target US$50 juta yang diinvestasikan di Parapuar,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).
Seiring dengan penandatanganan MoU, Sandiaga meminta kedua perusahaan untuk segera merealisasikan investasinya di Parapuar, Labuan Bajo. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengimbau pemerintah daerah untuk mempercepat proses perizinan agar proyek tersebut bisa segera dilakukan.
Plt. Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo, Flores Fransiskus Xaverius Teguh menyampaikan Eiger dan Dusit akan memulai pembangunan hotel atau glamping pada pertengahan dan akhir 2024.
Frans berharap pembangunan hotel dan glamping yang akan dibangun, berorientasi pada penataan kawasan yang ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan konsep Parapuar yang menjadi kawasan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Baca Juga
Kemenparekraf menargetkan setidaknya sekitar 20-25 investor terlibat untuk mengembangkan kawasan Parapuar. Frans mengungkapkan, sudah ada sekitar 15 investor yang menyatakan siap untuk berinvestasi di kawasan ini.
“Ada investor dari luar negeri, juga dari dalam negeri. Tadi sudah dapat kabar sekitar 10-15 investor baik di dalam maupun luar negeri, tapi kita utamakan investor dari dalam negeri,” ungkapnya.