Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Keseimbangan Primer Surplus Rp92,2 Triliun, Pertama Kali Sejak 2012

Menkeu Sri Mulyani mengatakan prestasi di APBN 2023, yaitu keseimbangan primer surplus Rp92,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2024 di Istana Merdeka, Rabu (29/11/2023). Dok Youtube Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2024 di Istana Merdeka, Rabu (29/11/2023). Dok Youtube Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat keseimbangan primer Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2023 surplus sebesar Rp92,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa surplus tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak 2012. Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara yang dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang

“Kita tutup keseimbangan primer di Rp92,2 triliun surplus. Ini surplus keseimbangaan primer pertama kali sejak 2012,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (2/1/2024).

Sri Mulyani menjelaskan, keseimbangan primer pada 2023 sebelumnya didesain defisit sebesar Rp156,8 triliun dalam APBN.

Lebih lanjut, target defisit keseimbangan primer direvisi menjadi sebesar Rp38,5 triliun, lebih rendah dari target dalam APBN.

“Sekarang di 2023 keseimbangan primer positif Rp92,2 triliun, ini pembalikan yang luar biasa,” jelas Sri Mulyani.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, APBN pada 2023 membukukan defisit sebesar Rp347,6 triliun pada akhir 2023. Defisit ini setara dengan 1,65% dari produk dometik bruto (PDB). 

Defisit APBN pada 2023 ini pun lebih rendah dibandingkan dengan target pada APBN yang sebesar 2,84% dari PDB dan target Perpres No. 75/2023 sebesar 2,27% dari PDB.

“Pada 2022 kita lihat kondisinya sudah mulai konsolidasi, 2023 ini konsolidasinya jauh lebih cepat,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani: Keseimbangan Primer Surplus Rp92,2 Triliun, Pertama Kali Sejak 2012


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper