Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat keseimbangan primer Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2023 surplus sebesar Rp92,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa surplus tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak 2012. Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara yang dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang.
“Kita tutup keseimbangan primer di Rp92,2 triliun surplus. Ini surplus keseimbangaan primer pertama kali sejak 2012,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (2/1/2024).
Sri Mulyani menjelaskan, keseimbangan primer pada 2023 sebelumnya didesain defisit sebesar Rp156,8 triliun dalam APBN.
Lebih lanjut, target defisit keseimbangan primer direvisi menjadi sebesar Rp38,5 triliun, lebih rendah dari target dalam APBN.
“Sekarang di 2023 keseimbangan primer positif Rp92,2 triliun, ini pembalikan yang luar biasa,” jelas Sri Mulyani.
Baca Juga
Sejalan dengan perkembangan tersebut, APBN pada 2023 membukukan defisit sebesar Rp347,6 triliun pada akhir 2023. Defisit ini setara dengan 1,65% dari produk dometik bruto (PDB).
Defisit APBN pada 2023 ini pun lebih rendah dibandingkan dengan target pada APBN yang sebesar 2,84% dari PDB dan target Perpres No. 75/2023 sebesar 2,27% dari PDB.
“Pada 2022 kita lihat kondisinya sudah mulai konsolidasi, 2023 ini konsolidasinya jauh lebih cepat,” kata Sri Mulyani.