Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi telah terbangunnya 4.990 menara telekomunikasi atau base transceiver station (BTS) 4G hingga 26 Desember 2023.
Apalagi, Kepala Negara mengaku bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia mulai dari darat, laut, hingga udara seperti tol langit bukan perkara mudah.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur sangat sulit dilakukan, lantaran sebagai Negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau serta kondisi geografis yang beragam menjadi tantangan tersendiri.
Hal ini dia sampaikan saat meresmikan pengoperasian sinyal BTS 4G BAKTI dan akses internet di desa 3T serta pengoperasian integrasi Satelit Satria-1 di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023).
"Menyiapkan infrastruktur jalan, pelabuhan, airport bandara, dan juga pembangunan kesehatan pendidikan, sangatlah tidak mudah tidak seperti negara lain yang hanya daratan," kata Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Meski demikian, Presiden Ke-7 RI itu menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di darat, laut, dan udara harus terus digenjot. Utamanya, agar menciptakan konektivitas dari satu pulau ke pulau lain di seluruh Indonesia.
Baca Juga
“Dan kita membutuhkan yang namanya konektivitas untuk menjangkau, untuk menghubungkan dari satu pulau ke pulau yang lain, satu provinsi ke provinsi yang lain, satu daerah ke daerah yang lain, dalam rangka untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Jokowi.
Senada, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, melaporkan Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) telah membangun 4.990 BTS 4G hingga 26 Desember 2023.
Kendati demikian, Budi mengamiin bahwa capaian tersebut masih jauh dari target seluruhnya yakni membangun 7.200 BTS 4G di Tanah Air. Adapun, pihak terkait seperti operator selular juga turut berkontribusi dengan membangun sekitar 1.800 menara telekomunikasi.
Budi melanjutkan, ke depan terdapat 630 BTS 4G yang akan dituntaskan oada tahun mendatang, yakni pada semester I/2024. Pembangunan pun diprioritaskan di Papua.
"Mudah-mudahan semester I atau kuartal tahun depan mudah-mudahan kita bisa diselesaikan di daerah kahar khususnya di Papua," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengharapkan lantaran target pembangunan di Papua, maka diperlukan bantuan, koordinasi, dan kerja sama dengan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk menuntaskan pembangunan BTS 4G tersebut mengingat tantangan geografis di surga kecil di timur Indonesia itu yang tak mudah.
"Karena memang tantangan geografisnya dan juga hal-hal yang menyangkut lingkungan dan sebagainya memang menjadi tantangan di Papua," pungkas Budi.
Sekadar informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui BAKTI membangun BTS 4G dalam dua tahap. Tahap pertama, sampai dengan 2020 tercatat berhasil melakukan pembangunan BTS di 1.682 lokasi dan seluruhnya telah migrasi ke layanan jaringan 4G pada tahun yang sama.
Untuk pembangunan tahap kedua di 5.618 lokasi dibagi menjadi dua fase. Adapun, fase pertama dimulai pada 2021 di 4.112 lokasi dan fase kedua pada 2022 di 1.506 lokasi.
Tahap kedua berfokus pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang 76% cakupannya berada di timur Indonesia, yakni wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.