Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Nataru, PO Bus Raup Cuan dari Lonjakan Jumlah Penumpang

Pengusaha bus menyebut lonjakan jumlah penumpang pada libur Nataru tahun ini berdampak pada kenaikan pendapatan perusahaan otobus (PO).
Calon penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) berada di dekat loket pembelian tiket di Terminal Pulo Gebang di Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha
Calon penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) berada di dekat loket pembelian tiket di Terminal Pulo Gebang di Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -  Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (Ipomi) melaporkan adanya kenaikan pendapatan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ketua Ipomi Kurnia Lesani Adnan menjelaskan secara nasional, pihaknya mencatat kenaikan jumlah penumpang bus sekitar 30% dibandingkan dengan libur Nataru tahun sebelumnya. Kurnia menuturkan, tren kenaikan penumpang ini terutama terjadi di wilayah Jawa, Riau, Sumatra Utara, dan Sulawesi.

“Kenaikan jumlah penumpang utamanya dipicu oleh waktu liburnya yang lebih panjang pada tahun ini,” kata Kurnia saat dihubungi, Rabu (27/12/2023).

Dia menuturkan, kenaikan jumlah penumpang ini turut berimbas pada meningkatnya pendapatan perusahaan otobus (PO). Kurnia mengatakan, peningkatan pendapatan tersebut dapat mencapai sekitar 30% dibandingkan dengan periode Nataru tahun sebelumnya.

Meski demikian, dia menyebut, kenaikan pendapatan ini turut dibarengi dengan meningkatnya biaya operasional. Hal tersebut terutama terjadi saat bus berangkat dalam kondisi kosong ke arah sebaliknya.

“Saat arus mudik nataru, penumpang dari Jakarta ke wilayah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur penuh, tetapi bus kosongan kembali ke Jakarta untuk menjemput penumpang di hari berikutnya,” jelas Kurnia.

Seiring dengan hal tersebut, Kurnia menuturkan, kenaikan penerimaan bersih yang dinikmati oleh perusahaan otobus berkisar pada 15%. Dia menambahkan, tren angkutan balik yang kosong juga masih akan terjadi saat arus balik pada 1-5 Januari 2024 mendatang.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memproyeksikan puncak arus balik libur natal dan tahun baru (Nataru) 2024 terjadi pada 1-2 Januari 2024. Dia menuturkan, puncak arus mudik pada Nataru tahun ini sudah terjadi pada 23-24 Desember 2023 lalu.

Menurutnya, jumlah masyarakat yang melakukan mudik sebelum tahun baru tidak akan signifikan. Hal tersebut karena mereka telah memanfaatkan momentum libur natal untuk bepergian.

"Untuk puncak mudik besar kemungkinan terjadi setelah dan sebelum tahun baru. Kalau sebelum tahun baru tidak banyak, karena banyak yang sudah mudik. Tapi di tanggal 1-2 Januari 2024 nanti akan terjadi puncak arus balik," kata Budi Karya di Gedung Kemenhub.

Seiring dengan hal tersebut, Budi Karya mengatakan pihaknya akan mempersiapkan puncak arus balik sebaik-baiknya dengan seluruh instansi terkait. Hal tersebut dilakukan mulai kesiapan transportasi umum hingga rekayasa lalu lintas seperti contraflow jika terjadi kemacetan.

Dia juga meminta seluruh sektor transportasi, baik udara, laut, darat, dan kereta api untuk mempersiapkan puncak arus balik ini seoptimal mungkin. 

“Semua sektor yakni udara, laut, darat dan kereta api konsentrasi pada titik itu, bagaimana penjualan [tiket] dilakukan lebih awal supaya yang akan balik dilayani relatif lebih baik," kata Budi Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper