Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu AS Janet Yellen Tuding Perusahaan Swasta China Pasok Alat Perang ke Rusia

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengklaim AS menemukan bukti perusahaan China terindikasi membantu peralatan dalam perang Rusia-Ukraina
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan delegasi pemerintah berkunjung ke Beijing, China untuk membahas bilateral AS-China./ Dok. Bloomberg.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan delegasi pemerintah berkunjung ke Beijing, China untuk membahas bilateral AS-China./ Dok. Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengklaim pemerintah AS menemukan bukti perusahaan-perusahaan China terindikasi membantu aliran peralatan untuk upaya perang Rusia melawan Ukraina. 

Melansir dari Reuters, Sabtu (11/11/2023), Yellen mendesak China untuk menindak tegas perusahaan-perusahaan yang terlibat. Hal tersebut dirinya sampaikan saat menemui Wakil Perdana Menteri Cina He Lifeng. 

Yellen menekankan bahwa perusahaan-perusahaan tidak boleh memberikan dukungan material kepada sektor industri pertahanan Rusia. Dirinya mendesak perusahaan China yang terlibat akan menghadapi konsekuensi yang signifikan jika mereka melakukannya.  

"Kami bertekad untuk melakukan semua yang kami bisa untuk membendung aliran material yang membantu Rusia dalam melakukan perang yang brutal dan ilegal ini," kata Yellen dalam sebuah konferensi pers. 

Menkeu AS tersebut turut menekankan bahwa perusahaan-perusahaan Cina yang dimaksud adalah perusahaan swasta. Perusahaan-perusahaan yang memasok peralatan ke Rusia pun nampaknya dilakukan secara ilegal, karena Yellen tidak mengatakan bahwa hal ini terjadi dengan sepengetahuan pemerintah China.

Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan swasta, termasuk beberapa perusahaan di China, yang membantu Rusia mendapatkan peralatan, bersama dengan beberapa lembaga keuangan yang dapat membantu upaya tersebut.

"Kami ingin melihat China menindak tegas hal ini, terutama ketika kami dapat memberikan informasi," ujarnya. 

Meski demikian, Yellen tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang nama-nama perusahaan yang terlibat maupun respon dari Wakil PM China He Lifeng. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper