Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki portofolio lapangan migas eksplorasi berdekatan dengan Kilang Arun belakangan tengah mengkaji peluang untuk membangun sendiri fasilitas pengolahan gas di lepas pantai atau offshore.
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Mohamad mengatakan Harbour Energy, yang memiliki aset membentang di Laut Andaman tengah melakukan kajian untuk membangun fasilitas pengolahan gas di lepas pantai.
Kajian itu akan disampaikan ke otoritas hulu migas akhir tahun ini selepas eksplorasi lanjutan pada Blok Andaman II dan South Andaman rampung.
Teuku mengatakan sejauh ini Harbour Energy condong ingin membangun fasilitas pengolahan gas terapung apabila temuan cadangan gas hasil eksplorasi lanjutan di Laut Andaman terbukti besar. Di sisi lain, gas akan dikirim ke Kilang Arun jika hasil eksplorasi lanjutan sumur Andaman relatif kecil.
“Mereka sedang mempertimbangkan itu, kita tunggu saja bagaimana hasil keputusan dia,” kata Faisal saat dihubungi Senin (18/9/2023).
Di sisi lain, dia mengatakan, fasilitas kilang LNG di Arun yang telah lama terhenti dapat diaktifkan kembali apabila Harbour Energy ingin mengolah produksi gas sebagiannya di darat.
Baca Juga
Selain itu, kata dia, beberapa KKKS di Laut Andaman juga tengah mencari kepastian pembeli untuk potensi cadangan gas yang dianggap besar saat ini.
“Ada juga kemungkinan bikin fasilitas baru di daerah Lhokseumawe, masih bisa ditambahkan kilang baru karena kan di situ ada pabrik pupuk sudah ada, tinggal menunggu hasil eksplorasinya,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Harbour Energy berencana untuk melanjutkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi di Laut Andaman, yang terbentang di Blok Andaman II dan South Andaman.
“Kita melihat kemajuan dari kesempatan investasi strategis di luar UK seperti di Indonesia,” kata Chief Executive Officer Harbour Energy, Linda Z Cook lewat keterbukaan informasi dikutip Minggu (27/8/2023).
Harbour berencana untuk melanjutkan empat pengeboran sumur eksplorasi baru yang dimulai Oktober tahun ini. Komitmen itu menjadi tindakanjut dari kesuksesan pengeboran sumur eksplorasi awal di Timpan-1, Blok Andaman II, dengan tambahah sumber daya kontigen (2C) 80 mmboe dan potensi gas (multi-TCF play) yang signifikan.