Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data neraca perdagangan, ekspor, dan impor Indonesia pada hari ini, Selasa (15/8/2023).
Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2023 diperkirakan melanjutkan tren surplus, meski menyusut dari capaian surplus pada bulan sebelumnya.
Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan surplus neraca perdagangan Juli 2023 akan mencapai US$2,73 miliar, turun dari surplus Juni 2023 sebesar US$3,45 miliar.
Pada Juli 2023, kinerja ekspor diperkirakan terkontraksi sebesar 18,22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih dalam dari kontraksi impor sebesar 15,23 persen yoy.
“Dengan penurunan ekspor sebesar 18,22 persen yoy dan penurunan impor 15,23 persen yoy, maka neraca perdagangan pada Juli 2023 diperkirakan tetap mencatat surplus US$2,73 miliar,” katanya kepada Bisnis, Senin (14/8/2023).
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi dunia tidak seburuk proyeksi awal. Konsensus ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini mencapai 2,6 persen, naik dari proyeksi sebelumnya di 2,2 persen.
Baca Juga
Tren pelemahan ekonomi juga terlihat di beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti di China, AS, dan Eropa. Sementara itu, kinerja perekonomian Jepang dan India diperkirakan tidak sebaik proyeksi awal, meski ekonominya tetap berada di zona ekspansi.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia pada kuartal II/2023 kata Damhuri mendorong volume permintaan dan harga sejumlah komoditas, diantaranya CPO, gas alam, kakao, dan beberapa jenis logam.
Dengan perkembangan tersebut, nilai ekspor beberapa komoditas tersebut diperkirakan meningkat secara bulanan, sehingga meningkatkan total nilai ekspor sebesar 1,11 persen (month-to-month/mtm).
Sejalan dengan itu, impor pada Juli 2023 juga diperkirakan tumbuh 5,5 persen mtm, sejalan dengan aktivitas usaha di dalam negeri yang semakin meningkat.
Kondisi ini terindikasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17 persen pada kuartal II/2023. Tren pertumbuhan ini diperkirakan terus berlanjut pada kuartal berikutnya.
Konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap tumbuh baik di tengah laju inflasi yang terjaga, indeks keyakinan konsumen tinggi, dan aktivitas bisnis yang semakin meningkat pascapandemi Covid-19.
Selain itu, Damhuri juga memperkirakan investasi akan membaik sejalan dengan prospek perekonomian dunia, sejalan juga dengan indeks ekspektasi aktivitas bisnis hasil survei Bank Indonesia untuk kuartal III/2023 yang berada pada level 15,42.