Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Utang Negara Turun, Ini Penyebabnya

Pada akhir Juli 2022 kemarin, realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang telah mencapai Rp237 triliun.
Menkeu Sri Mulyani mengemukakan bahwa realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang tersebut baru mencapai 28 persen dari target APBN 2023. Menurutnya, jika angka tersebut dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, merosot cukup tajam
Menkeu Sri Mulyani mengemukakan bahwa realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang tersebut baru mencapai 28 persen dari target APBN 2023. Menurutnya, jika angka tersebut dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, merosot cukup tajam

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengungkapkan bahwa realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang baru mencapai Rp194,9 triliun hingga 31 Juli 2023 dari total target Rp696,3 triliun pada akhir tahun nanti.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengemukakan bahwa realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang tersebut baru mencapai 28 persen dari target APBN 2023. Menurutnya, jika angka tersebut dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, merosot cukup tajam.

Pasalnya, pada akhir Juli 2022 kemarin, menurut Sri, realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang telah mencapai Rp237 triliun.

“Ini artinya dilihat dan dibandingkan dengan pembiayaan utang tahun lalu, maka pembiayaan utang mengalami penurunan sangat tajam, yaitu 17,8 persen," tuturnya di Jakarta, Jumat (11/8).

Selain itu, dia menjelaskan bahwa surat berharga negara (SBN) Indonesia juga anjlok karena baru terealisasi sekitar Rp184,1 triliun per Juli 2023. Padahal menurutnya, SBN seharusnya bisa diterbitkan hingga Rp712,9 triliun pada periode yang sama.

Dia membeberkan penyebab anjloknya penerbitan SBN tersebut disebabkan penerimaan yang masih baik dan terjaganya belanja negara.

“Ini menggambarkan bahwa asesmen risiko terhadap APBN dan pengelolaan utang Indonesia dianggap baik, stabil, dan bahkan positif dalam artian prospeknya akan semakin membaik," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper