Dampak ke Indonesia
Berdasarkan dari catatan Bisnis, Kamis (27/7) Direktur Center for Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa Indonesia setidaknya bergantung kepada Ukraina terhadap 40-60 persen kebutuhan gandum dalam negeri.
Untuk itu, Indonesia termasuk menjadi negara yang rawan dari peperangan Rusia-Ukraina, sehingga dapat mengganggu supply gandum Indonesia.
Meskipun pihak pemerintah juga meyakinkan dengan suplai gandum dari Australia, tak sedikit juga negara-negara lainnya yang juga menargetkan Australia untuk menggantikan Ukraina. Dengan saling memperebutkan, maka akan memicu kenaikan harga pangan gandum itu sendiri.
Tak hanya itu, potensi kenaikan harga gandum juga akan mempengaruhi pola makan para masyarakat miskin, menengah kebawah, dan akan berdampak pada gizi yang masyarakat terima. Hal ini akan mempengaruhi kognitif seseorang dan mengancam bonus demografi Indonesia.