Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan AS Janet Yellen melayangkan protes atau menolak keras keputusan Fitch Ratings untuk mencabut peringkat kredit Amerika Serikat (AS);
Diketahui, Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang jangka panjang AS dari ‘AAA’ menjadi ‘AA+’ dengan alasan kemunduran fiskal yang diperkirakan akan terjadi dalam tiga tahun ke depan serta beban utang yang terus meningkat.
Lembaga pemeringkat AS tersebut mengumumkan keputusan tersebut pada Selasa (1/8/2023), yakni dua bulan setelah kebuntuan AS dalam menaikkan batas utang AS dalam mengatasi perang partisan untuk menjalankan fungsi-fungsi dasar pemerintahan.
Kemudian, para pejabat pemerintahan bersikeras bahwa praktik tata kelola fiskal AS sangat kuat. Pejabat pemerintahan Joe Biden juga gagal membujuk Fitch untuk tidak menurunkan peringkat menjelang pengumuman tersebut.
Janet Yellen mengatakan bahwa sekuritas Departemen Keuangan AS merupakan aset yang aman dan likuid.
"Keputusan Fitch tidak mengubah apa yang telah diketahui oleh warga Amerika, investor, dan orang-orang di seluruh dunia tahu bahwa sekuritas Departemen Keuangan tetap merupakan aset yang aman dan likuid yang terkemuka di dunia. Ekonomi Amerika pada dasarnya kuat," ujarnya, dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/8)
Baca Juga
Saat berbicara dengan wartawan AS, pejabat administrasi lainnya juga merobek keputusan tersebut. Mereka mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak berdasar dan bertentangan dengan akal sehat.
Para pejabat pemerintahan Biden juga mengatakan bahwa penurunan peringkat tersebut merupakan reaksi atas perilaku sembrono di bawah Presiden Donald Trump, dan terjadi meskipun ada bukti bahwa ekonomi AS terus pulih dengan kuat, dari penurunan tajam selama pandemi Covid-19.
Mereka juga mengatakan bahwa tim Fitch dalam diskusi menjelang pengumuman tersebut berulang kali mengutip kekhawatiran tentang dampak dari serangan 6 Januari 2021 di Capitol.
Kejadian yang dimaksud, yaitu ketika para pendukung Trump mencoba menghentikan sertifikasi pemilihan Presiden Joe Biden. Trump kemudian didakwa atas tuduhan pidana federal terkait serangan dan upayanya untuk membatalkan pemilihan.
Tantangan Fiskal AS
Tidak ada tanda-tanda kemajuan pada tantangan fiskal jangka panjang AS. Pada Jaminan Sosial, tidak ada satu pun partai yang mengajukan rencana untuk mengatasi kekurangan dana perwalian yang mengancam pemotongan manfaat dalam dekade berikutnya.
Proposal dari pemerintahan Biden gagal untuk sepenuhnya mengatasi stabilitas dana perwalian Medicare.
Kebuntuan pagu utang AS di masa depan juga terlihat tak terelakkan. Kesepakatan utang baru-baru ini menyiapkan pertikaian lain setelah 1 Januari 2025.
Sebelumnya, Gedung Putih telah membentuk gugus tugas internal untuk menemukan cara-cara untuk menghindari krisis pagu utang lainnya, tetapi panel tersebut tidak mendapat dukungan dari Partai Republik. Mereka berpendapat bahwa pagu utang terbukti menjadi alat yang berguna lagi tahun ini untuk memaksa pemangkasan pengeluaran.
GOP sedang bersiap-siap jika mereka memenangkan kekuasaan penuh pada pemilu berikutnya untuk mencurahkan sekitar US$$3,5 triliun untuk memperpanjang pemotongan pajak yang disahkan di bawah pemerintahan Trump, yang berpotensi semakin mengikis gambaran fiskal AS.
Maya MacGuineas, presiden pengawas anggaran Committee for a Responsible Federal Budget mengatakan penurunan peringkat hari ini seharusnya menjadi sebuah peringatan bagi pemerintahan AS.
"Terlepas dari setuju atau tidak dengan keputusan Fitch untuk menurunkan peringkat pemerintah Amerika Serikat, kita jelas berada di jalur fiskal yang tidak berkelanjutan. Kita harus berbuat lebih baik," jelasnya.