Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Serikat mendorong lonjakan konsumsi listrik ke rekor tertinggi di negara bagian Texas.
Melansir Reuters, Selasa (18/7/2023), Dewan Keandalan Listrik Texas (ERCOT) mengatakan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan. ERCOT merupakan operator jaringan listrik untuk lebih dari 26 juta pelanggan yang mewakili sekitar 90 persen dari beban listrik di Texas,
Penduduk Texas telah mengkhawatirkan cuaca ekstrem sejak badai mematikan pada Februari 2021 yang menyebabkan jutaan orang tidak mendapatkan pasokan listrik, air, dan panas selama berhari-hari. Saat itu, ERCOT berjuang keras untuk mencegah terhentinya jaringan listrik setelah penutupan sejumlah besar pembangkit listrik.
Meskipun permintaan listrik AS secara keseluruhan diproyeksikan menurun pada tahun 2023 setelah mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan populasi diperkirakan akan terus meningkatkan penggunaan listrik di negara-negara bagian Sun Belt seperti Texas.
Setelah mencetak 11 rekor permintaan listrik pada musim panas lalu, ERCOT mengatakan bahwa penggunaan listrik mencapai 81.911 megawatt (MW) pada hari Senin, rekor tertinggi sepanjang masa saat ini setelah menyentuh 81.406 MW pada tanggal 13 Juli.
Ini adalah rekor tertinggi keempat pada musim panas ini dan kemungkinan akan dipecahkan lagi pada hari Selasa dengan permintaan yang diperkirakan akan mencapai 86.575 MW.
Baca Juga
Satu megawatt dapat mengaliri sekitar 1.000 rumah di AS pada hari-hari biasa. Namun pada hari-hari musim panas di Texas, pasokan listrik tersebut hanya dapat mengaliri sekitar 200 rumah.
Para ahli meteorologi di AccuWeather memperkirakan suhu tinggi di Houston, kota terbesar di Texas, akan mencapai setidaknya 100 derajat Fahrenheit (37,8 Celcius) setiap hari dari tanggal 17-21 Juli. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tertinggi normal 34,4 derajat Celsius tahun ini.