Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kepincut Insentif IRA, Hyundai Akan Bangun Pabrik Baterai Senilai Rp64 Triliun di AS

Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd (LGES) akan bangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) senilai Rp64 triliun di Amerika Serikat
Anshary Madya Sukma
Anshary Madya Sukma - Bisnis.com 27 Mei 2023  |  07:49 WIB
Kepincut Insentif IRA, Hyundai Akan Bangun Pabrik Baterai Senilai Rp64 Triliun di AS
Hyundai menghadirkan Staria, MPV berdesain futuristik yang meniru bentuk pesawat luar angkasa. - Hyundai

Bisnis.com, JAKARTA — Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd (LGES) dari Korea Selatan mengumumkan rencana mereka untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) senilai US$4,3 miliar atau sekitar Rp64 triliun di Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (26/5/2023), langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya kedua perusahaan untuk memanfaatkan kredit pajak yang tersedia. Pasalnya, pembuat mobil harus memenuhi persyaratan baru AS terkait komponen baterai kendaraan listrik dan mineral penting.

Sebagai hasilnya, pembeli kendaraan mereka dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak sebesar $7.500 berdasarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA).

Seperti yang diketahui, hingga saat ini kendaraan yang diproduksi oleh Hyundai Motor Co dan adik perusahaan mereka, Kia Corp masih belum memenuhi syarat tersebut.

Hyundai dan LGES mengumumkan bahwa pembangunan pabrik akan dimulai di negara bagian Georgia pada paruh kedua 2023, dengan produksi baterai diharapkan dimulai pada akhir tahun 2025.

Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 30 gigawatt-jam (GWh), yang cukup untuk memproduksi 300.000 EV.

Hyundai Motor Group, sebagai pembuat mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan kendaraan, saat ini juga sedang membangun fasilitas manufaktur EV dan baterai di Bryan County, negara bagian yang sama di mana pabrik patungan dengan LGES akan berlokasi.

LGES, yang memasok baterai untuk pembuat mobil termasuk Tesla Inc dan General Motors Co, serta Hyundai Motor Group akan memiliki 50% saham masing-masing dalam usaha patungan tersebut.

"Dua pemimpin kuat dalam industri otomotif dan baterai telah bekerja sama, dan bersama-sama kami siap mendorong transisi ke kendaraan listrik di Amerika," kata CEO LGES, Youngsoo Kwon, dalam pernyataannya.

Sebagai informasi, pada April 2023 Hyundai Motor juga telah menyelesaikan usaha patungan senilai $5 miliar dengan SK On, yang merupakan unit baterai dari SK Innovation Co Ltd, sebagai langkah untuk meningkatkan upaya elektrifikasi di pasar terbesarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

hyundai Kendaraan Listrik Inflasi manufaktur saham
Editor : Ibad Durrohman

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top