Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top! Neraca Perdagangan Indonesia-Asean Surplus US$60 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan antara Indonesia-Asean surplus sebesar US$60 juta per April 2023.
Para kepala negara anggota Asean mengenakan kemeja dari bahan tenun mata manuk Manggarai saat KTT ke-42 Asean di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)./Istimewa
Para kepala negara anggota Asean mengenakan kemeja dari bahan tenun mata manuk Manggarai saat KTT ke-42 Asean di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara Asean mencatatkan surplus sebesar US$0,60 miliar atau US$60 juta pada April 2023. 

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi menyampaikan nilai ekspor Indonesia ke Asean secara total senilai US$3,81 miliar. Sementara itu, nilai impor US$3,21 miliar. 

“Capaian ini, maka Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut-turut dengan negara Asean,” ujarnya dalam Rilis BPS, Senin (15/5/2023). 

Adapun, bila melihat secara kumulatif sejak Januari hingga April 2023, tercatat nilai ekspor Indonesia ke Asean sebesar US$17,62 miliar. 

Sementara impor Indonesia dari Asean US$14,80 miliar. Artinya, sepanjang 2023 kinerja perdagangan Indonesia dengan Asean mencatatkan surplus sebesar US$2,82 miliar. 

Imam menjelaskan, surplus pada periode tersebut terbesar berasal dari perdangangan Indonesia dengan Filipina, yaitu senilai US$3,19 juta. Sedangkan defisit terbesar berasal dari perdagangan dengan Singapura mencapai US$1,16 miliar. 

Ekspor Indonesia ke Filipina pada April 2023 utamanya didorong oleh bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$351,8 juta, kendaraan dan bagiannya US$114,7 juta, serta berbagai makanan olahan (HS 21) senilai US$40,3 juta. 

Selain Filipina, neraca perdagangan Indonesia dengan negara Asean lainnya yang mencatatkan surplus, yaitu Malaysia sebesar US$735 juta, Vietnam US$688 juta, Myanmar US$286 juta, Kamboja US$262 juta, dan Brueni Darussalam senilai US$18 juta. 

Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia dengan Laos dan Thailand mencatatkan defisit, masing-masing US$29,67 juta dan US$1,1 miliar. 

Adapun, impor ke Singapura mengalami penurunan terdalam pada April 2023, akibat penurunan dari sisi nilai untuk komoditas mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), mesin/peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), serta plastik dan barang dari plastik.

Secara umum, kinerja perdagangan Indonesia pada April 2023 kembali mencatatkan surplus selama 36 berturut-turut sejak Mei 2020. Meski demikian, surplus April 2023 sebesear US$3,94 miliar lebih rendah bila dibandingkan dengan April 2022 yang mencapai US$7,56 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper