Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Melambat, Indonesia Bisa Manfaatkan Pasar Asean

Ekonom menilai Indonesia bisa memanfaatkan pasar Asean ketika laju ekonomi global melambat.
Deretan bendera negara-negara Asean berkibar di kawasan Hotel Ayana Labuan Bajo, NTT jelang perhelatan KTT Asean 2023. JIBI/Feni Freycinetia.
Deretan bendera negara-negara Asean berkibar di kawasan Hotel Ayana Labuan Bajo, NTT jelang perhelatan KTT Asean 2023. JIBI/Feni Freycinetia.

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Ekonom Bank Mandiri (BMRI) Andry Asmoro melihat keketuaan Indonesia dalam Asean pada 2023 harus dimanfaatkan untuk mendorong sektor perdagangan utamanya ekspor, terutama di tengah perlambatan ekonomi global di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 

Dia menyampaikan Indonesia perlu memanfaatkan pasar Asean, pasalnya Indonesia baru menyumbang 12,2 persen dari total ekspor Asean pada 2022. 

“Market Indonesia di Asean masih relatif kecil jika dibandingkan Malaysia dan Thailand, dengan Indonesia memegang keketuaan Asean, menjadi cara untuk mendorong market di Asean,” ujarnya dalam Macroeconomic Update Mei 2023, Senin (8/5/2023). 

Dalam paparannya, Singapura memimpin kontribusi ekspor di Asean dengan total 29,3 persen. Malaynya menyumbangkan 20,4 persen dan Thailand mencakup 14,3 persen terhadap total ekspor di Asean. 

Andry berharap dengan Indonesia yang memegan keketuaan Asean di tahun ini, dapat mendorong peningkatan ekspor ke Asean di tengah menurunnya permintaan dari AS dan Eropa. 

“Bayangan saya ke depan, kalau top three-nya bukan hanya China, AS, dan Japan, tetapi masuk juga Asean, ini juga baik untuk menopang ekonomi Indonesia,” tambahnya. 

Adapun, sejauh ini ekonomi Indonesia mampu bertahan di tengah gempuran global. Dampak dari bank global yang runtuh pun tidak menggoyangkan ekonomi Indonesia. 

Terbukti dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 yang mencapai 5,03 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), lebih tinggi dari AS dan China. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal yang sama berada di angka 1,6 persen (yoy), lebih tinggi dari kuartal IV/2022 di level 0,9 persen. 

Sementara Eropa hanya tumbuh 1,3 persen pada kuartal yang sama. Korea dan Prancis hanya mampu tumbuh di angka masing-masing 0,8 persen (yoy). Bahkan Jerman mencatatkan pertumbuhan yang negatif di angka -0,1 persen. 

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia selain akan memang menjadi bright spot bagi perekonomian global bersama India dan Asean, kami berharap stabilitas di regional tetap kami pertahankan sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat dan mejadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kawasan Asean mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$3,36 triliun pada 2021.

"Sehingga menjadikan Asean sebagai kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia. Hal ini didukung pula dengan jumlah populasi di kawasan Asean yang mencapai lebih dari 650 juta jiwa,” kata Airlangga beberapa waktu lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper