Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Lika-liku Target Bebas Emisi Hingga Kelanjutan Arus Balik

Berbagai jalan ditempuh untuk mengejar target bebas emisi pada 2060. Persiapan pemerintah juga masih dihadapkan berbagai tantangan.
PLTU Suralaya unit 8, dikenal juga sebagai PLTU Banten 1 Suralaya Operation and Maintenance Services Unit (OMU), terletak di sebelah timur PLTU Suralaya I-VII, Desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Cilegon. PLTU berkapasitas terpasang I x 625 MW melengkapi PLTU Suralaya 1-7 yang beroperasi sejak 1984. PLTU ini diresmikan pada 28 Desember 2011. /indonesiapower.co.id
PLTU Suralaya unit 8, dikenal juga sebagai PLTU Banten 1 Suralaya Operation and Maintenance Services Unit (OMU), terletak di sebelah timur PLTU Suralaya I-VII, Desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Cilegon. PLTU berkapasitas terpasang I x 625 MW melengkapi PLTU Suralaya 1-7 yang beroperasi sejak 1984. PLTU ini diresmikan pada 28 Desember 2011. /indonesiapower.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai jalan ditempuh untuk mengejar target bebas emisi pada 2060. Namun, skema yang disiapkan pemerintah untuk memuluskan program dedieselisasi pembangkit masih dihadapkan pada berbagai tantangan.

Secara keseluruhan, setidaknya ada sekitar 5.200 unit PLTD berkapasitas 2,37 gigawatt (GW) di 2.130 lokasi yang akan dialihkan melalui program dedieselisasi.

Selain itu, terdapat informasi komprehensif lainnya yang menjadi pilihan redaksi BisnisIndonesia.id pada Jumat (28/4/2023).

 

1. Memacu Program Dedieselisasi Pembangkit Listrik Meski Berliku

Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkit listrik melalui program dedieselisasi menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2060 sekaligus mengejar bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) atau dedieselisasi tersebut dilakukan dengan cara mengonversi PLTD ke pembangkit dengan teknologi terbaru berbasis energi bersih dan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, setidaknya ada sekitar 5.200 unit PLTD berkapasitas 2,37 gigawatt (GW) di 2.130 lokasi yang akan dialihkan melalui program dedieselisasi tersebut. Adapun, program dedieselisasi pembangkit-pembangkit itu akan dilakukan dengan tiga skema, yakni pertama, konversi PLTD menjadi pembangkit listrik tenaga EBT (PLT EBT) berkapasitas 500 MW.

 

2. Menilik Kebijakan Anyar Ekspor CPO Jamin Pasokan Minyak Goreng

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan empat kebijakan anyar terkait ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya beserta minyak goreng.

Keempat kebijakan baru tersebut akan menghapus kebijakan lama yang bertujuan menjaga keseimbangan ekspor CPO dengan kebutuhan minyak goreng domestik dan memperbanyak porsi minyak goreng kemasan. Kebijakan ini juga sebagai upaya untuk menjamin harga minyak goreng di pasar rakyat tetap stabil dan terjangkau.

Adapun empat kebijakan baru itu antara lain: pertama, pemerintah menurunkan target pasokan kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) untuk program minyak goreng rakyat menjadi 300.000 ton per bulan, dari sebelumnya 450.000 ton.

 

3. Gerakan Dedolarisasi, Mungkinkah Dolar AS Ditinggalkan?

Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) mulai dipertanyakan, utamanya setelah rentetan krisis yang menimpa ekonomi global dalam 2 tahun terakhir.

Gerakan itu biasa disebut dedolarisasi, yakni menjadikan mata uang lain selain dolar AS sebagai alat bayar transaksi perdagangan atau cadangan devisa agar tidak lagi bergantung pada greenback (dolar AS).

Sinyal kuat dedolarisasi yang terbaru terlihat dari langkah aliansi BRICS yang terdiri dari brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan untuk membuat mata uang baru. Bahkan, sebanyak 19 negara lainnya sudah meminta bergabung dalam pertemuan 2-3 Juni di Cape Town.

 

4. Sinyal Waspada Aset Kripto Atas Manuver The Fed

Aset kripto berkapitalisasi jumbo kembali tertekan sentimen ekspektasi suku bunga The Fed hingga inflasi Amerika Serikat. Kondisi tersebut dinilai bakal mempersulit koin kripto paling jumbo, Bitcoin kembali menembus teritori US$30.000.

Dalam hal ini Bitcoin selama seminggu terakhir terkoreksi menuju level US$27.000 per koin. Berdasarkan data coinmarketcap, Kamis (27/4/2023), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu berada di level US$29.040 per koin atau meningkat 2,36 persen dalam 24 jam. Sementara jika diakumulasikan selama sepekan, BTC telah naik 0,62 persen.

Selanjutnya, aset kripto terbesar kedua, Ethereum (ETH) masih bertahan di posisi US$1.907 per koin atau naik 1,99 persen dalam 24 jam dan turun 1,97 dalam sepekan.  Lain hal dengan stablecoin seperti USDC dan USDT yang justru nyaman berada di zona merah. USDT berada di level US$1 per koin atau turun 0,1 persen dalam 24 jam, sedangkan USDC berada di level US$0,99 per koin atau turun 0,01 dalam 24 jam.

 

5. Harap Cemas Distribusi Pemudik Saat Arus Balik Usai Lebaran

Sedikitnya 55,8 persen kendaraan belum kembali ke Jakarta dan sekitarnya melalui Tol Trans Jawa hingga H+4 Lebaran atau Kamis (27/4/2023). Sisanya diperkirakan bakal balik ke Ibu Kota pada akhir pekan ini.

Volume kendaraan dari Jawa dan Sumatra yang kembali ke Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi juga baru mencapai 30,45 persen setidaknya hingga H+2 Hari Raya Idulfitri 1444 H dari prediksi 1,6 juta kendaraan sampai H+7 usai Lebaran. Kondisi ini mengindikasikan distribusi pemudik yang hendak balik ke wilayah domisili bakal terpecah hingga beberapa hari ke depan.

PT Jasa Marga (Persero), Tbk mendapati baru 487.986 kendaraan kembali ke wilayah Jabodetabek pada H+1 hingga H+2 pascalebaran. Jumlah ini terekam dari empat gerbang tol (GT) utama yakni GT Cikupa dari arah Merak, GT Ciawi dari arah Puncak, GT Cikampek Utama dari arah Trans Jawa, serta GT Kalihurip Utama dari arah bandung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper