Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tawarkan Kerja Sama Agrikultur, Dorong Sektor Pertanian Indonesia

Kerjasama teknologi agrikultur AS dengan Indonesia diperkirakan dapat menjadi gebrakan positif bagi produktivitas pertanian indonesia.
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty  Image
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty Image

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat Sung Yong Kim mengakui bahwa gagasan kerjasama Amerika Serikat dan Indonesia di bidang agrikultur merupakan hal yang sangat positif. Hal ini lantaran Amerika Serikat memiliki teknologi yang maju di bidang pertanian. 

“Kami memang berkeinginan untuk berbagi teknologi dan juga keahlian di bidang agrikultur di Indonesia. Bahkan, Foreign Agricultural Service (FAS) dan USAID juga sedang bekerja dalam hal ini” Ujar Kim dalam acara Ramadan Delights with U.S di @america Pacific Place Jakarta pada hari Jumat (14/4/2023).

Di lain sisi, Konselor Pertanian Kedutaan Besar AS Jakarta Rey Santella mengatakan bahwa AS bekerja sama dengan petani dan perusahaan di Indonesia untuk menggunakan benih jagung hibrida. 

“Kami memiliki produk bioteknologi di AS yang masih mencoba di adopsi di Indonesia. Jika diadopsi di Indonesia, ini akan menjadi sebuah gebrakkan, dalam memberikan petani sebuah alat untuk meningkatkan produktivitas mereka” ucap Santella yang juga hadir dalam acara tersebut. 

Membahas mengenai perdebatan kualitas atau keraguan dalam kesehatan di seputar bioteknologi, Santella menjelaskan bahwa ada teknologi dari AS yang dapat menjamin kesehatan. 

“Kami memiliki sistem regulasi yang menjamin keselamatan, tidak hanya untuk konsumsi manusia, tetapi juga untuk lingkungan dan konsumsi hewan. Jadi, kami telah memiliki teknologi itu selama lebih dari 30 tahun dan kami percaya pada teknologi itu," jelas Santella.

Menyambung mengenai teknologi tersebut, Santella mengajak untuk berkaca pada negara Filipina, yang telah mengadopsi teknologi dan mengalami lonjakan dalam pertaniannya. 

Di lain sisi, Konselor Pertanian Kedutaan Besar AS tersebut juga mengapresiasi dukungan dari Presiden Indonesia. Namun, sistem regulasi masih belum mengikuti. 

“Jika para petani di sini [Indonesia] mendapatkan akses ke teknologi itu dan penyuntingan gen [gene editing], serta dapat menggabungkan jenis teknologi tersebut ke dalam produksi mereka, tidak akan terkejut jika melihat produksi pertanian secara keseluruhan di Indonesia meningkat," ungkapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper