Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iklim Usaha Belum Menentu, Pengusaha Minta Pemerintah Kurangi Kebijakan Populis

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan pengusaha masih cenderung wait and see untuk berinvestasi pada 2023. Ini sebabnya
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta, Selasa (3/1/2023)./Bisnis-Ni Luh Anggela
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta, Selasa (3/1/2023)./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut bahwa pelaku usaha masih cenderung berhati-hati untuk melakukan investasi sepanjang 2023. 

Wakil Ketua Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani mengungkapkan, pelaku usaha dan investor sudah memiliki banyak faktor yang membuat mereka tidak berani untuk berinvestasi pada tahun ini lantaran iklim usaha yang dinilai tidak kondusif untuk ekspansi usaha sebagai akibat dari berbagai kebijakan pengetatan moneter, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Selain iklim usaha, gejolak pasar komoditas global yang masih persisten, ditambah potensi dampak negatif dari manuver-manuver kebijakan populis di tahun politik ini membuat mereka menjadi lebih berhati-hati.

“Seluruh faktor ini menyebabkan pelaku usaha dan investor cenderung berhati-hati dalam berinvestasi, bahkan wait and see dalam memutuskan untuk merealisasikan rencana investasi,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (5/4/2023). 

Shinta menjelaskan, pihaknya tidak bisa memperkirakan apakah iklim usaha di Indonesia akan terus kondusif atau tidak, dan apakah investasi saat ini akan bisa memberikan keuntungan sesuai dengan yang direncanakan atau dikalkulasikan.

Oleh karena itu, dia menilai sangat penting bagi pelaku usaha agar pemerintah mampu meminimalisir munculnya kebijakan-kebijakan populis, inkonsistensi kebijakan, khususnya pada implementasi kebijakan di lapangan, dan terus fokus pada agenda reformasi struktural nasional.

“Kalau sinyal-sinyal dari pemerintah terkait dengan konsistensi reformasi struktural dan implementasi kebijakan bisa diperkuat, ini akan menciptakan confidence berinvestasi yang lebih tinggi untuk pelaku usaha dan investor,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper