Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilih Retrofit KRL Lama, MTI: Pemerintah Harus Perhatikan Hal Ini!

Pemerintah dinilai perlu memperhatikan beberapa aspek penting terkait rencana retrofit KRL lama.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dinilai perlu memperhatikan beberapa aspek penting terkait keputusannya untuk melakukan retrofit pada rangkaian kereta rel listrik (KRL) lama.

Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Aditya Dwi Laksana, menilai keputusan pemerintah untuk memprioritaskan retrofit KRL lama memang memungkinkan untuk dilakukan.

Adapun, opsi retrofit adalah penambahan atau pembaruan teknologi atau fitur baru pada rangkaian kereta lama.

Meski demikian, Aditya mengatakan pemerintah perlu memperhatikan sejumlah hal penting. Pertama, pemerintah dan juga KAI Commuter sebagai operator harus dapat memastikan ketersediaan suku cadang pada rangkaian kereta lama yang akan diperbarui melalui retrofit.

“Karena kalau suku cadang tersebut tidak dapat terpenuhi, berarti pemerintah juga harus melakukan impor suku cadang ini,” kata Aditya saat dihubungi, Jumat (10/3/2023).

Kedua, kereta–kereta yang akan diperbarui juga diharuskan masuk balai yasa untuk menjalani proses retrofit. Aditya mengatakan, hal ini memunculkan potensi kurangnya armada KRL dalam kegiatan operasional hariannya.

Hal tersebut, lanjut Aditya, karena proses retrofit KRL tidak hanya berlangsung dalam 1 hingga 2 hari. Dia memperkirakan, proses penggantian suku cadang dan teknologi baru pada rangkaian kereta lama membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun.

Di sisi lain, proses retrofit pada 10 rangkaian KRL yang seharusnya dipensiunkan pada 2023 juga tidak dapat dilakukan sekaligus. Sehingga, proses retrofit pun harus dilakukan bergiliran tanpa mengganggu operasional harian KRL Jabodetabek.

Aditya mengatakan opsi retrofit akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan impor KRL. Menurutnya, jika komponen – komponen kritikal pada KRL lama seperti roda, sistem penggerak, dan lainnya telah diganti, maka rangkaian kereta tersebut masih dapat beroperasi selama 2 – 5 tahun.

Dia menambahkan rangkaian KRL yang diretrofit pada dasarnya akan layak operasi dan memenuhi standar keselamatan yang ada.

“Armada yang ada masih bisa cukup lama operasinya sampai rangkaian KRL yang dipesan dari PT INKA selesai di 2025,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai kereta lama masih bisa diperbarui dengan teknologi baru sehingga bisa kembali dipergunakan.

"Jangan salah ya, pemerintah memutuskan retrofit," kata Menperin.

Namun, sebelum melakukan retrofit, pemerintah terlebih dahulu melakukan audit guna mengetahui berapa banyak rangkaian kereta yang bisa diperbarui.

"Nanti kita lihat dari hasil auditnya berapa banyak, yang bisa kita retrofit. Sebanyak-banyaknya akan kita retrofit," ujarnya.

Dengan demikian, sebanyak 10 train set yang semula akan dipensiunkan, akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Supaya bisa diketahui jumlah yang masih layak untuk dilakukan retrofit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper