Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Dicabut, Tingkat Kunjungan ke Mal Bakal Kembali Pulih

Tingkat kunjungan ke mal-mal kelas atas bakal kembali aktif dan pulih setelah dicabutnya PPKM pada akhir 2022.
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 membawa angin segar bagi pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta.

Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim, mengatakan tingkat kunjungan di mal-mal kelas atas telah kembali aktif dan pulih. Tak hanya itu, pusat perbelanjaan kelas menengah maupun yang baru beroperasi pun akan terdorong oleh rencana ekspansi peritel.

"Pusat perbelanjaan kelas menengah ke atas di Jakarta kembali menikmati tingkat kunjungan yang relatif sehat dan diperkirakan akan semakin meningkat dengan dicabutnya PPKM," kata Yunus, dikutip Jumat (3/2/2023).

Yunus menerangkan, industri peritel makanan dan minuman (food and beverage/F&B) masih menjadi penyewa yang paling aktif dalam melakukan ekspansi. Hal ini ditandai dengan peningkatan tingkat kekosongan ruang ritel menjadi 88 persen pada kuartal IV/2022.

Di sisi lain, pasokan pusat perbelanjaan baru pada 2023 diperkirakan akan bertambah sebesar 115.000 meter persegi. Kondisi tersebut memicu harga sewa yang telah meningkat perlahan sebesar 1,4 persen secara kuartalan dan 2,9 persen secara tahunan.

"Kami memperkirakan beberapa penyelesaian [proyek] ritel pada tahun 2023 yang kemungkinan besar akan kembali meningkat tingkat kekosongan," ujarnya.

Namun, dengan pulihnya konsumsi masyarakat, para penyewa ritel diharapkan dapat memasuki pasar dengan komitmen yang kuat. Pihaknya mengandalkan peritel F&B yang tetap aktif di berbagai kondisi tertekan.

"Saat ini F&B pun masih tetap aktif, kami masih lihat peritel yang tetap berekspansi dengan keterbatasan pasokan yang ada," ungkapnya.

Selain itu, tren setelah pandemi mendorong banyak tenant dari produsen penjual alat-alat olahraga lebih berani berekspansi. Sebab, gaya hidup masyarakat pasca pandemi telah sedikit mengalami pergeseran.

Di sisi lain, PT TCP Internusa, anak usaha PT Surya Semesta Indonesia Tbk. (SSIA) mencatat tingkat keterisian pusat perbelanjaan tersebut saat ini mencapai 82 persen.

Direktur PT TCP Internusa, Suhartono Widjojo, mengatakan jumlah tenant yang mengisi pusat perbelanjaan tersebut masih terus meningkat secara kuartalan.

"Saat ini tingkat keterisian Glodok Plaza masih tergolong baik di angka 82 persen, dan sampai dengan saat ini masih mengalami peningkatan jumlah tenant setiap kuartalnya," kata Suhartono, dihubungi terpisah.

Sebagai informasi, Glodok Plaza pada dasarnya dirancang sebagai Mal sehingga jenis dan ukuran tokonya sama dengan mal besar pada umumnya yaitu terdiri dari department sore, fashion, restoran, home appliances, elektronik, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper