Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Erick Thohir Optimalkan Investasi Sektor Pangan

Khusus pengembangan industri susu menjadi salah satu yang krusial, mengingat 80 persen dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam satu acara di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati
Menteri BUMN Erick Thohir dalam satu acara di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan industrialisasi pangan merupakan bagian dari investasi utama, selain investasi di sektor hilir.

BUMN, kata Erick, sudah mulai menarik investasi secara aktif demi mengamankan pasokan bahan-bahan pangan utama. Salah satu contohnya adalah menarik investasi yang berkaitan dengan program-program mengurangi stunting di Indonesia.

Program tersebut antara lain investasi di industri sapi, baik industri pengolahan daging maupun produksi susu. Khusus pengembangan industri susu menjadi salah satu yang krusial, mengingat 80 persen dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor.

Langkah konkret yang dilakukan Erick antara lain melakukan pembicaraan dengan perusahaan susu Belanda, Frisian Flag.

“Ini yang harus kita intervensi. Salah satunya bagaimana kita kerja sama untuk melihat cattle, bisnis industri sapi, baik daging maupun susu,” ujarnya kepada media, Rabu (1/1/2023).

Dia mengatakan saat melawat ke Belanda, Frisian Flag ingin investasi 8.000—12.000 sapi. Menurutnya, hal tersebut harus didorong agar kedaulatan pangan bisa tercapai.

“Jadi kedaulatan pangan pun harus dipikirkan”, ujar Erick. 

Saat ini, Erick tengah menajamkan bisnis BUMN berbasis pangan yang mengarah kepada industrialisasi pangan. Salah satunya membentuk Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022. Holding BUMN Pangan ini terdiri atas PT RNI (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Saat itu, Erick Thohir menegaskan bahwa pembentukan Holding BUMN ini dilakukan untuk menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model. Adanya holding BUMN Pangan juga menjadi prioritas utama dalam transformasi industri pangan mengingat Indonesia sebagai negara agraris.

Erick juga mulai menyentuh BUMN perkebunan. Salah satu langkah strategisnya adalah mempertajam bisnisnya pada dua produk utama, yaitu kelapa sawit dan gula.

Untuk pengembangan produk kelapa sawit, Erick mendorong agar pada setiap 1.000 hektare lahan kelapa sawit harus ada 1 pabrik pengolahan minyak makan merah, produk substitusi minyak goreng yang kerap kekurangan pasokan. Erick memasukan pembentukan Palm Co dalam rencana kerja utamanya tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper