Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa Guinea tertarik untuk membeli pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia atau PT DI.
Hal tersebut disampaikan Menhub saat menerima kedatangan Menteri Transportasi Guinea, Felix Lamah, pada Kamis (26/1/2023). Dalam pertemuan tersebut, Guinea dan Indonesia telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang menjadi langkah awal komitmen kedua negara untuk menjajaki kerjasama di bidang penerbangan.
Budi Karya menjelaskan Guinea menyampaikan kebutuhannya untuk melakukan modernisasi sektor transportasi. Negara di kawasan Afrika Barat tersebut juga menyatakan ketertarikannya bekerja sama di bidang transportasi dengan Indonesia, khususnya di sektor transportasi udara.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri Transportasi Guinea mengunjungi beberapa tempat di antaranya yaitu, melakukan kunjungan ke PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Budi menuturkan, Pemerintah Guinea mengatakan akan mendirikan maskapai nasional bernama Guinea Air dan menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan pesawat buatan PT DI.
“Kami membuka peluang itu dan siap untuk bekerjasama dengan Pemerintah Guinea,” kata Menhub dikutip dari siaran pers, Jumat (27/1/2023).
Lebih lanjut, Budi Karya mengatakan peluang kerja sama tidak hanya di sektor udara, tetapi juga terbuka untuk sektor darat, laut, dan perkeretaapian.
Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam pemenuhan SDM di sektor transportasi udara yang sesuai dengan program dan kurikulum standar ICAO.
“Saya akan berkoordinasi dengan Bapak Dubes untuk dapat memfasilitasi identifikasi kerjasama yang lebih konkret,” ujarnya.
Menhub mengatakan bahwa PT DI merupakan salah satu perusahaan strategis yang dimiliki Indonesia di bidang manufaktur pesawat udara beserta komponennya. PT DI telah memproduksi sejumlah pesawat udara yang hingga saat ini telah digunakan oleh berbagai negara, baik sebagai angkutan penumpang maupun keperluan militer.
Budi Karya melanjutkan, sektor transportasi laut dan udara memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan konektivitas di wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan. Oleh karena itu, pihaknya membentuk berbagai perusahaan strategis sebagai industri manufaktur untuk mendukung kebutuhan industri aviasi, salah satunya PT Dirgantara Indonesia.
Adapun, kunjungan Menteri Transportasi Guinea ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Duta Besar RI di Dakar, Senegal, dengan Pihak Pemerintah Guinea pada September 2022.
