Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raup Rp497,7 Triliun, Investasi Ke Sektor Manufaktur Naik 52 Persen

Pemerintah mencatat sektor manufaktur dalam negeri meraup total investasi senilai Rp497,7 triliun sepanjang 2022.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan paparan saat acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 di Jakarta, Senin (15/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan paparan saat acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 di Jakarta, Senin (15/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mencatat sektor manufaktur dalam negeri meraup total investasi senilai Rp497,7 triliun sepanjang 2022. Jumlah itu naik 52 persen dari total investasi senilai Rp238,9 triliun pada 2021.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sektor industri masih menjadi penyumbang penanaman modal terbesar dibandingkan sektor lain lewat pencapaian tersebut.

"Ini merupakan sinyal penting bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Investor masih melihat bahwa Indonesia baik untuk bisnis dan investasi,” ujarnya via siaran pers, Kamis (26/1/2023).

Merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), total investasi di Tanah Air mencapai Rp1.207,2 triliun sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan pembentukan modal bisnis, investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp552,8 triliun, sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp654,4 triliun.

Dari total keseluruhan investasi, subsektor manufaktur yang berkontribusi paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan raupan Rp171,2 triliun.

Subsektor industri kimia dan farmasi juga masuk dalam 5 besar investasi dengan capaian Rp93,6 triliun. Sementara itu, industri makanan dan minuman (mamin) meraup Rp54,9 triliun atau 9,9 persen dari total investasi PMDN.

Sekadar informasi, penambahan investasi sepanjang Januari-Desember 2022 yang merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah tersebut tercatat menyerap 1,3 juta orang tenaga kerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper