Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memangkas target perluasan lahan tanam kedelai dari semula 368.800 hektare (ha) menjadi 250.000 ha pada 2023.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan, pengurangan perluasan lahan tanam kedelai tersebut dilakukan lantaran adanya relokasi anggaran.
Adapun, pagu anggaran 2023 untuk Dirjen Tanaman Pangan awalnya sebesar Rp3 triliun lalu turun menjadi Rp2,7 triliun. Dengan demikian, Kementan kemudian mengurangi perluasan lahan tanam kedelai menjadi 250.000 ha
“Betul yang disampaikan, untuk kedelai 2023 semula 369.000 hektare dengan pagu total Dirjen Tanaman Pangan Rp3 triliun, sehubungan dengan realokasi anggaran termasuk keluar dari Dirjen Tanaman Pangan itu berkurang Rp263 miliar sehingga rencana kegiatan kedelai menjadi 250.000 hektare,” ujar Suwandi dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, (24/1/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat pada September 2022 lalu, mendorong segenap jajarannya untuk meningkatkan produksi kedelai nasional. Hal tersebut bertujuan agar kebutuhan kedelai dalam negeri tidak bergantung 100 persen kepada impor.
“Bapak Presiden [Jokowi] ingin agar kedelai itu tidak 100 persen tergantung impor karena dari hampir seluruh kebutuhan yang 2,4 juta ton itu produksi nasionalnya kan turun terus,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengutip laman resmi presidenri.go.id.
Baca Juga
Adapun, salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai nasional adalah dengan menyiapkan anggaran perluasan lahan tanam kedelai, dari yang semula sekitar 150.000 ha menjadi 300.000 ha pada 2022 dan menjadi 600.000 hektare pada 2023. Pemerintah berupaya mengejar target 1 juta ha produksi dalam beberapa tahun ke depan.
“Itu anggarannya sudah disiapkan sekitar Rp400 miliar dan tahun depan juga akan ditingkatkan dari 300.000 hektare menjadi 600.000 hektare, existing sekitar 150.000 hektare. Dengan demikian maka produksi itu, angka target produksi 1 juta hektare dikejar untuk 2 sampai 3 tahun ke depan,” pungkasnya.