Bisnis.com, JAKARTA - PT Risjadson Brunsfield Nusantara disebut menjadi salah satu investor yang berminat menggarap hunian Aparatur Negeri Sipil (ASN) dan aparat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kongsi usaha milik konglomerasi Risjadson Group ini disandingkan dengan CCFG Corp (Konsorsium Nusantara) bersama dengan nama investor lainnya, yakni PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).
Risjadson Brunsfield Nusantara merupakan kongsi perusahaan Risjadson Group yang didirikan oleh mendiang Ibrahim Risjad bersama Brunsfield International Group, perusahaan penggembang real estate asal Malaysia.
Ibrahim Risjad merupakan pengusaha asal Aceh yang telah meninggal pada Kamis, (16/4/2012) pukul 21.36 di Singapura. Bisnis keluarga Risjadson Group diwariskan kepada anak-anaknya dan dikomandoi oleh putra pertamanya, Amirsyah Risjad.
Dilansir dari Tatler Asia, Risjadson Group memiliki anak perusahaan dalam berbagai bisnis yang mencakup perkebunan kelapa sawit dan gula, ekstraksi minyak nabati, manufaktur pulp dan kertas, pembangkit listrik, pertambangan, dan pembiayaan proyek.
Selain menduduki kursi eksekutif di kerajaan Risjadson, Amirsjah memegang jabatan tinggi di beberapa perusahaan yang memiliki saham di perkebunan besar, keuangan, dan energi.
Baca Juga
Dalam dunia konglomerat Indonesia, Ibrahim Risjad termasuk Kelompok Empat (Gang of Four) bersama taipan Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, Sudwikatmono, dan Sutanto Djuhar.
Ibrahim Risjad yang membentuk Risjadson Holdings pada 1988 bersama taipan Soedono Salim. Di masa hidupnya, dia tercatat sebagai komisaris produsen semen yang didirikannya bersama anggota Gang of Four yang lain, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT Indofood Sukses Makmur Tbk., serta direksi (noneksekutif), dan perusahaan induk keluarga Salim, First Pacific Company Ltd.
Bisnis Properti Risjadson Group
Dikutip dari Indonesian Commercial Newsletter yang rilis tahun 1998 berjudul 'Risjadson Group: Expansion Step Blocked By Crisis', Risjadson Group ikut berkecimpung dalam proyek properti besutan Brasali Group.
Adapun, proyek tersebut, yakni tiga tower apartemen Park Royale di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Proyek serupa bernama Plaza Kota Betawi, yang merupakan kawasan bersejarah dan pusat wisata yang akan direnovasi dan dimodernisasi di Jakarta Utara.
Dalam hal ini, Brasali Group merupakan induk usaha dari PT Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI), di mana Risjadson Group juga merupakan salah satu dari pendiri usaha properti tersebut.
Sementara itu, dalam historia Bisnis di tahun 2012 disebutkan Ibrahim Rasjid sebagai salah satu pendiri PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) di Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan tersebut berfokus pada bisnis properti utamanya di Kota Jababeka seluas 5.600 hektare.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyampaikan, terdapat 59 investor yang sudah menyatakan minat berinvestasi di IKN dan antre menunggu Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) dari pemerintah.
Dia mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, 3 pelaku usaha sudah mendapatkan SIPP atau letter to proceed untuk membangun hunian bagi para ASN dan aparat.
"Semoga proses selanjutnya dapat segera tuntas dan bisa langsung tancap gas pada awal tahun 2023 ini," ujar Bambang via siaran pers seperti dikutip pada Selasa (3/1/2023).
Ketiga investor yang sepakat membenamkan modal di proyek IKN adalah PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Risjadson Brunsfield Nusantara-CCFG Corp (Konsorsium Nusantara), dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).