Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Pulau Komodo Rp3,75 Juta Dibatalkan, Ini Respons Pengusaha

Pemerinah membatalkan kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo. Bagaimanakah respons pengusaha di bidang pariwisata?
Pintu gerbang Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bisnis-Ni Luh Anggela
Pintu gerbang Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menyambut baik keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang resmi membatalkan ketentuan tiket Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta.

Ketua Umum GIPI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan bahwa keputusan tersebut menjadi kabar baik bagi pelaku usaha, terutama di daerah Nusa Tenggara Timur, serta bagi pengunjung.

“Kabar baik untuk pengunjung, mengenai konservasi untuk pembatasan jumlah pengunjung sebetulnya bisa menggunakan registrasi pengunjung secara online dengan kuota jumlah pengunjung tertentu,” kata Hariyadi dikutip, Senin (19/12/2022).

Adapun, rencana kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo dilakukan untuk konservasi atau menjaga keberlangsungan hidup komodo agar tetap sesuai dengan habitat dan sifat aslinya sebagai hewan yang hidup secara survival.

Kondisi tersebut mengakibatkan banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Pulau Komodo akibat persoalan harga tiket sehingga mengganggu mata pencaharian warga setempat. Hariyadi bahkan menyebutkan dari rencana kenaikan harga tiket, pemesanan dan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo anjlok.

Menurutnya, cara paling efektif untuk melakukan konservasi yang juga menjadi tempat wisata, adalah menerapkan pemesanan tiket secara daring atau online, sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas.

"Konservasi dengan biaya itu mesti dilihat kebutuhannya, harga Rp3,7 juta itu seperti membership, satu tahun bisa reentry, orang ke sana kan sekali saja, nggak berkali-kali. Misal kita lihat tempatnya Harry Potter di Inggris, kita harus daftar, kalau kuota habis, ya tidak bisa masuk, ini sudah jamannya digital,” ujar Hariyadi.

Sementara itu, setelah adanya kabar pembatalan tiket Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta, pengusaha biro perjalanan atau travel agent mengaku belum ada pemesanan kembali untuk tujuan tersebut.

Wakil Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Budijanto Ardiansjah, menyampaikan masyarakat masih memilih destinasi utama untuk periode liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

“Belum terasa dampaknya mungkin karena masih pada fokus di peak season Nataru dahulu,” ujarnya, Senin (19/12/2022).

Budi bersama para pengusaha biro perjalanan berharap permintaan kunjungan ke NTT khususnya Pulau Komodo akan kembali pulilh, seiring pembatalan tiket Rp3,75 juta.

“Mudah-mudahan permintaan [perjalanan] ke Pulau Komodo akan segera meningkat kembali. Semoga awal tahun sudah mulai masuk permintaan untuk 2023” ungkapnya.

Dengan demikian, saat ini harga tiket yang berlaku untuk Pulau Komodo mengikuti tarif sebelumnya, yaitu Rp5.000 per orang per hari bagi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk hari Senin-Sabtu dan Rp7.500 per orang per hari untuk hari Minggu/libur nasional.

Adapun, harga tiket bagi wisatawan mancanegara ialah Rp150.000 per orang per hari pada Senin-Sabtu dan Rp225.000 per orang per hari pada Minggu/libur nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper