Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Turun, Pabrik Tesla di Shanghai Pangkas Produksi Hingga 20 Persen

Keputusan tersebut dibuat setelah Tesla mengevaluasi perkiraan jangka pendek di pasar domestik.
Tesla Model 2. /electricvehicleweb.in
Tesla Model 2. /electricvehicleweb.in

Bisnis.com, JAKARTA - Tesla Inc. berencana untuk menurunkan produksi di pabrik Shanghai sebagai respons atas permintaan di China yang tidak sebanyak perkiraan. Keputusan untuk pengurangan tersebut akan berlaku paling cepat pekan ini, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (5/12/2022), pihak perusahaan menilai langkah ini dapat mengurangi produksi sekitar 20 persen dari kapasitas penuh.

Keputusan tersebut dibuat setelah perusahaan produsen mobil listrik ini mengevaluasi perkiraan jangka pendek di pasar domestik. Di sisi lain, perusahaan membuka opsi untuk kembali meningkatkan produksi jika permintaan meningkat. Meski demikian, perwakilan Tesla di China menolak berkomentar terkait masalah tersebut.

Pemangkasan ini menandai kali pertama perusahaan milik Elon Musk ini secara sukarela mengurangi produksi di pabrik Shanghai, yang sebelumnya juga sempat melakukan pengurangan karena wabah Covid-19 di kota tersebut.

Selain itu, potongan harga dan insentif baru-baru ini seperti subsidi asuransi menunjukkan permintaan gagal memenuhi pasokan setelah menggandakan kapasitas pabrik menjadi sekitar 1 juta mobil per tahun.

Sebelumnya, pengiriman Tesla ke China mencapai rekor 100.291 pada bulan November, Asosiasi Mobil Penumpang China mengatakan waktu tunggu untuk Model 3 dan Model Y yang diproduksi di China dipersingkat. Hal ini menjadi tanda perusahaan lebih banyak memproduksi daripada menjualnya.

Situs web Tesla menunjukan setiap Model 3 dan Model Y yang dipesan di China hari ini harus dikirimkan dalam waktu satu bulan, turun dari empat minggu di bulan Oktober, bahkan naik hingga 22 minggu di awal tahun ini.

Pabrik utama di Shanghai melayani pasar China, meskipun beberapa mobil diekspor ke Eropa dan bagian Asia lainnya.

Kepala eksekutif perusahaan riset ekuitas JL Warren Capital LLC Junheng Li mengatakan kapasitas produksi penuh di pabrik Shanghai sekitar 85.000 kendaraan per bulan.

"Tanpa promosi lebih lanjut, pesanan baru dari pasar domestik kemungkinan akan normal menjadi 25.000 pada bulan Desember," katanya.

Junheng Li menambahkan bahwa peningkatan produksi tidak mungkin terjadi karena Tesla menghadapi persaingan yang semakin ketat dari pembuat mobil lokal seperti BYD Co, dan Guangzhou Automobile Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper