Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I telah menyiapkan sebanyak 66 kantong parkir bagi pesawat milik kepala negara dan tamu undangan VVIP KTT G20 di sembilan bandara yang mendukung perhelatan tersebut.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, jumlah itu terdiri atas 27 parking stand yang diperuntukkan pesawat berbadan lebar atau wide body dan 39 parking stand untuk pesawat berbadan sempit atau narrow body.
“Namun, khusus di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Angkasa Pura I telah menyiapkan sebanyak 16 parking stand pesawat, dengan rincian 13 parking stand untuk pesawat berbadan lebar dan 3 parking stand untuk pesawat berbadan sempit,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).
Guna memastikan kelancaran dan keamanan penerbangan para tamu VVIP, AP I juga telah membuka operasional Posko Terpadu Monitoring KTT G20. Posko Terpadu Monitoring KTT G20 beroperasi pada 10-22 November mendatang, serta ditujukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur, fasilitas, serta layanan di bandara pendukung KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November mendatang.
Selama periode operasional, Posko Terpadu Monitoring KTT G20 akan diawaki sebanyak 4.498 personel yang berasal dari internal AP I serta dari instansi stakeholder terkait, di antaranya dari TNI AU, TNI AL, TNI AD, Basarnas, Kepolisian, otoritas bandara, Airnav Indonesia, imigrasi, bea cukai, kantor kesehatan pelabuhan, balai karantina, maskapai penerbangan, ground handling, serta anak usaha AP I.
Operator bandara pelat merah tersebut juga akan menjalankan sejumlah langkah, di antaranya adalah memastikan kelancaran operasional bandara, melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, mengoptimalkan kapasitas bandara untuk melayani pesawat utama, pendamping, dan komersial, serta mengatur slot penerbangan komersial untuk menyesuaikan dengan penerbangan VVIP delegasi KTT G20.
Baca Juga
Terkait keamanan, Angkasa Pura I telah melaksanakan koordinasi dengan berbagai instansi, yaitu Kepolisian Daerah Provinsi Bali, TNI, Paspampres, serta desa adat penyangga Bandara I Gusti Ngurah Rai. Faik juga menetapkan kebijakan ground time pesawat reguler domestik untuk wide body adalah selama 105 menit, sedangkan untuk narrow body selama 45 menit.
“Kami telah mempersiapkan pengaturan dengan baik, termasuk berkoordinasi dengan ground handling dan maskapai untuk memastikan kesiapan dan untuk menyesuaikan dengan situasi saat ini. Kedisiplinan dalam melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan," tekannya.
Adapun, Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berfungsi sebagai gerbang utama bagi para kepala negara dan kepala pemerintahan sangat fokus dengan telah mempersiapkan banyak hal untuk mendukung kelancaran kegiatan KTT G20. Persiapan tersebut meliputi sisi infrastruktur bandara, penerapan standar layanan, dan penerapan rekayasa operasional bandara, baik di sisi udara maupun sisi darat, untuk memastikan kelancaran operasional penanganan penerbangan dan delegasi.
Tak hanya di Bandara I Gusti Ngurah saja, kesiapan operasional pada bandara kelolaan AP I lainnya yang menjadi bandara pendukung selama penyelenggaraan KTT G20 menjadi hal utama dalam memberikan pelayanan prima dan memastikan kelancaran operasional terhadap penanganan penerbangan dan delegasi KTT G20.
Selain Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang berfungsi sebagai bandara utama untuk penempatan pesawat delegasi KTT G20, sebanyak delapan bandara yang dikelola AP I ditetapkan sebagai bandara lokasi penempatan pesawat VVIP dan pendukung berdasarkan SE No.12/2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Delapan bandara pendukung tersebut adalah Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.