Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Targetkan Biomassa Berbasis Kayu untuk Transisi Energi

Kebutuhan energi biomassa berbasis kayu ditargetkan sekitar 60 juta ton per tahun. Namun, saat ini masih di bawah kapasitas.
Listrik biomassa/Istimewa
Listrik biomassa/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya untuk mempercepat transisi dari batu bara ke energi terbarukan dengan proposisi unik dari tenaga terdistribusi biomassa sebagai co-firing agent.

Ke depan, pembangkit listrik tenaga biomassa dapat memainkan peran penting dalam mencapai target energi terbarukan, termasuk energi biomassa berbasis kayu.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian LHK Agus Justianto menjelaskan kebutuhan energi biomassa berbasis kayu ditargetkan sekitar 60 juta ton per tahun. Namun, saat ini masih di bawah kapasitas.

"KLHK mendukung program pemanfaatan biomassa dengan mempromosikan hutan tanaman untuk pengembangan energi dan mengoptimalkan limbah kayu dari hutan dan industri kayu," jelas Agus dalam talkshow 'Opsi Co-firing pada Pengurangan Emisi dan Pembangkit Listrik' di Paviliun Indonesia COP27 UNFCCC, di Sharm El  Sheik, Mesir, dikutip Rabu (9/11/2022).

Kementerian LHK, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Perusahaan Listrik Negara dan Pemerintah Daerah, serta Badan Usaha Milik Negara sedang menyusun peraturan tentang pengembangan kebijakan biomassa untuk energi. Hal ini mencakup sistem insentif dan disinsentif untuk pengembangan biomassa untuk energi.

"Kami berharap regulasi tentang biomassa untuk mendukung upaya co-firing dapat segera diberikan," lanjutnya.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Indika Nature, PLN dan ITMG juga turut mendorong pemanfaatan biomassa berbasis kayu dalam transisi energi. Dukungan Kemenko Marves ditegaskan oleh Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani memaparkan The Needs to Restore Degraded Lands in Indonesia While Creating Economic Opportunity, luas hutan produksi 1.3 juta hektar dan sedikitnya 32 unit bisnis kehutanan merupakan potensi pemanfaatan hutan lestari yang dapat menghasilkan biomassa berbasis kayu.

Bahkan dengan skema multi usaha kehutanan, pemanfaatan hutan industri dapat lebih dioptimalkan. Tidak hanya dari pengelolaan hutan produksi, lahan-lahan tidak produktif seperti lahan bekas pertambangan juga dapat diberdayakan sebagai lahan untuk pengembangan industri biomassa berbasis kayu.

Sehingga pemulihan lahan ini dapat dipercepat dengan budidaya tanaman energi seperti kaliandra, agar lahan terdegradasi tetap bisa memiliki nilai ekonomi melalui biomass berbasis kayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper