Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 rata-rata mencapai 5,81 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga Senin (7/11/2022) terdapat 30 lembaga yang sudah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022. Rata-rata proyeksi dari seluruh lembaga itu adalah 5,81 persen atau naik dari pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 pada level 5,44 persen.
Siang ini, Senin (7/11/2022), Badan Pusat Statistik atau BPS akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022. Pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto ditentukan oleh nilai konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah (government spending), ekspor, dan impor. Apabila indikator-indikator itu memiliki kinerja baik maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
Proyeksi tertinggi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 berada di 7,5 persen, sedangkan yang terendah adalah 5,1 persen. Artinya, sebagian besar ekonom meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Setidaknya terdapat empat lembaga yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Proyeksi keempat lembaga itu terbentang dari 5,10 persen hingga 5,43 persen.
Dari keseluruhan proyeksi 30 lembaga, nilai tengah atau median berada di 5,6 persen. Nilai rata-rata, median, dan keseluruhan proyeksi menggambarkan keyakinan ekonom bahwa akan terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 dapat mencapai 5,6 persen—6 persen. Optimisme itu berdasarkan kepada tinggginya konsumsi domestik dan ekspor yang tumbuh di atas 30 persen.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 bisa di atas 5,5 persen. Proyeksi itu melebihi realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal-kuartal sebelumnya pada tahun ini.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,00 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2022, ditopang oleh permintaan dan mobilitas masyarakat yang terus membaik di tengah pelonggaran PPKM.
“Kami masih melihat PDB Indonesia di kuartal III/2022 tetap solid, tumbuh sekitar 6 persen yoy. Kami memperkirakan PDB Kuartal III/2022 tumbuh 6,00 persen yoy, meningkat dari 5,44 persen yoy di kuartal II/2022,” kata Faisal dalam keterangan resmi, Jumat (4/11/2022).
Faisal menyampaikan, konsumsi rumah tangga diprediksi masih menjadi sumber utama pertumbuhan tahunan. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahunan akan terus menguat, didukung oleh pulihnya mobilitas masyarakat, bantuan sosial, dan low base effect kuartal III/2022.