Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Daya Saing UMKM, GoTo Gelar Konferensi Maju Digital 2022

GoTo menggelar Konferensi Maju Digital (KoMD) 2022 yang menjangkau belasan ribu pelaku UMKM.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Grup GoTo, ekosistem digital yang menaungi Gojek dan Tokopedia, kembali menggelar Konferensi Maju Digital (KoMD) untuk para pegiat UMKM, menyusul kesuksesan gelaran KoMD pertama pada 2021 yang menjangkau belasan ribu pelaku UMKM.

Edisi kedua KoMD ini mengusung tema ‘Transformasi Usaha Digital dan Ramah Lingkungan’ yang selaras dengan misi pemerintah Indonesia dalam presidensi Indonesia di G20, KoMD 2022 bertujuan mendorong kemajuan dan daya saing UMKM. Mengingat 95 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh UMKM.

Chief of Corporate Affairs Grup GoTo Nila Marita menyatakan bersama lebih dari 15 juta mitra usaha, 2,6 juta mitra pengemudi, dan lebih dari 67 juta pengguna bertransaksi tahunan, ekosistem digital Grup GoTo berkontribusi sekitar 2 persen terhadap PDB Indonesia.

“Dampak ekonomi yang besar tersebut tidak lepas dari peran UMKM sebagai penggerak sektor riil ekonomi tanah air dan motor pendorong pemulihan ekonomi nasional. Grup GoTo menghadirkan KoMD untuk mendorong kemajuan para mitra UMKM melalui program edukasi dan pemberdayaan berkelanjutan,” kata Nila dalam KoMD di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).

Adapun, KoMD merupakan konferensi UMKM nasional terbesar dari Grup GoTo untuk mendorong kapasitas pegiat UMKM Indonesia melalui berbagai inisiatif dan solusi teknologi, agar dapat terus beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha masa kini.

Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial Bayu Ramadhan mengungkapkan kehadiran KoMD 2022 dilatarbelakangi oleh tingginya animo peserta rangkaian KoMD 2021.

“Lebih dari 14.000 peserta berpartisipasi dalam rangkaian KoMD 2021 dan mayoritas berasal dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar dan Manado,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Eddy Satria, mengaku optimis UMKM dapat terus menjadi andalan perekonomian, terutama yang bergerak di sub sektor kuliner.

“Saya sangat optimis dan harus tetap optimis apalagi, contohnya tren masyarakat di situasi macet sudah terjadi di mana-mana orang itu sudah pasti daripada macet pasti mampir, kalo mampir pasti isi perut kalo ada hiburan ketemu teman. Itu kehidupan buat UMKM. Jadi kami harus optimis,” ujar Eddy.

Dalam mendorong keberlangsungan UMKM, Grup GoTo pun telah secara rutin menyelenggarakan Kelas Maju Digital (KeMD) pada 2021. Melalui KeMD, Grup GoTo memberikan pembekalan terkait pengembangan usaha dan kompetensi kewirausahaan agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia semakin menjadi pilihan masyarakat. KeMD dapat terlaksana melalui kolaborasi Grup GoTo dengan pemerintah daerah dan UMKM lokal untuk membantu pemulihan ekonomi daerah.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang turut membuka acara tersebut menyampaikan tugas instansinya dalam menjaga stabilitas harga terutama kebutuhan pokok masyarakat, terkait dengan pasar dan UMKM.

Dirinya mencatat sebanyak 93 persen pasar umkm mengalami penurunan omset. Meski demikian, omset tersebut beralih ke perdagangan online atau e-commerce.

“Di e-commerce itu meningkatnya pesat, naiknya luar biasa. Tren perkembangan industri ecommerce indonesia dari Rp42 triliun di 2017, dan di 2021 sudah Rp401 triliun. Ini pasar yang sangat potensial,” ujarnya.

Pemerintah pun menginisiasi gerakan bangga buatan indonesia (BBI) dengan menargetkan sekitar 30 juta UMKM untuk terhubung ke ekosistem platform digital.

“Karena kami ingin menjadi negara maju di 2045, ini tidak mungkin tercapai kalau Indonesia tidak menyerbu pasar dunia. Semua produk dari mana saja ada di tempat kita. Nah, sekarang yang harus kita balas adalah serang balik, kita bisa mengekspor barang kita ke belahan dunia manapun. Ini lagi saya beresin sekarang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper