Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Naikkan Suku Bunga Jadi 3,75 Persen, Industri Manufaktur Siap-siap Efisiensi

Kenaikan suku bunga akan membebani pelaku industri manufaktur dengan tambahan biaya utang yang secara teknikal mesti mengikuti tren suku bunga.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga menjadi 3,75 persen mendorong pelaku industri manufaktur untuk mengambil langkah efisiensi sebagai kompensasi atas bertambahnya beban bunga pinjaman.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, akibat naiknya suku bunga pelaku industri manufaktur bakal dibebani tambahan biaya utang yang secara teknikal mesti mengikuti tren suku bunga. Dengan kata lain, akan ada tambahan cost of fund di industri manufaktur.

Diperkirakan, kata Bhima, kenaikan suku bunga BI kali ini bakal menambah 100 hingga 200 basis poin tambahan bunga dan akan berlangsung untuk waktu yang cukup panjang.

"Industri manufaktur dalam situasi tertekan. Biaya bahan baku naik, dan ditambah kenaikan suku bunga. Ini akan menambah cost of fund," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/8/2022).

Dia menilai keputusan BI menaikkan suku bunga dengan basis sebesar 25 poin menjadi 3,75 persen dapat mengganggu ekspansi usaha industri manufaktur.

"Ini bisa menghambat ekspansi usaha sehingga pengusaha mau tidak mau melakukan efisiensi sebagai kompensasi kenaikan suku bunga," jelasnya.

Selain itu, sambungnya, dampak kenaikan suku bunga terhadap manufaktur diperkirakan mulai terlihat sekitar 2 bulan ke depan.

Salah satu indikator yang menunjukkan penurunan kinerja adalah turunnya poin Purchase Manufacturing Index (PMI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper