Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FAO Apresiasi RI Capai Swasembada Beras di Tengah Ancaman Krisis Pangan

FAO memuji prestasi Indonesia yang berhasil mencapai swasembada beras di tengah berbagai tantangan di bidang pangan.
Petani sedang panen gabah/Antara
Petani sedang panen gabah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization of the United Nations/FAO) Indonesia, Rajendra Aryal memuji prestasi Indonesia dalam mencapai swasembada beras. Baginya, prestasi tersebut sangat luar biasa mengingat tantangan pangan yang dihadapi saat ini tidaklah mudah.

"Capaian ini diraih dalam situasi ketahanan pangan dunia yang sedang menghadapi tantangan pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim, dan konflik yang sedang terjadi di dunia. Namun, Indonesia telah menunjukkan performa yang sangat bagus," ujar Rajendra dalam keterangan persnya, Minggu (14/8/2022).

Lembaga penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan terhadap Republik Indonesia yang mampu mencapai swasembada beras. Penghargaan ini diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (14/8/2022).

IRRI menilai, Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lebih dari 20 persen. Diketahui, produksi beras nasional dari tahun 2019 konsisten beradi di angka 31,3 juta ton sehingga berdasarkan hitungan BPS jumlah stok akhir di bulan April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.

FAO, kata Rajendra, bersyukur dan sangat bergembira karena Indonesia di bawah pimpinan Presiden Jokowi, Indonesia mampu mencukupi kebutuhan masyarakat yang banyak. Capaian tersebut sekaligus bukti bahwa pertanian merupakan sektor yang tangguh dan Indonesia berhasil meningkatkan produktivitasnya secara baik.

"Sangat membahagiakan bagi kami untuk dapat menyaksikan Indonesia melangkah maju dalam menggapai swasembada beras, dan kami sangat bangga menjadi bagian dari upaya dan kerja keras tersebut," ujarnya.

Rajendra menambahkan, transformasi sistem pangan dan pertanian adalah strategi yang sangat diperlukan dalam penguatan pangan Indonesia, terutama didalam menghadapi tantangan yang sangat komplek saat ini. Indonesia cukup maju dalam upaya kerja keras tersebut.

"Saat ini, dunia sedang menghadapi tantangan ketahanan pangan yang cukup sulit, dan sekali lagi kami ingin menyatakan komitmen FAO untuk bekerja secara erat dengan Indonesia dalam upaya transformasi menuju sistem pangan dan pertanian yang efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan produksi nasional dan menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri sekaligus memberikan kontribusi bagi kondisi pangan internasional.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelaku dan bekerja di sawah, para petani Indonesia atas kerja kerasnya, tentu saja Bupati, gubernur dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi dan kerja gotong royong," kata Jokowi dilansir laman Setkab, Minggu (14/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper