Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Tumbuh 35,5 Persen di Kuartal II/2022, Berkah Lonjakan Harga Komoditas Global?

Harga komoditas turut mempengaruhi pertumbuhan realisasi investasi di sektor hilirisasi produk tambang.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal II/2022 mencapai Rp302,2 triliun.

Capaian tersebut tumbuh sebesar 35,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Wakil Ketua III Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan bahwa realisasi investasi yang positif tersebut tidak terlepas dari kinerja pemerintah yang konsisten dalam meningkatkan iklim usaha dan investasi nasional yang kondusif, khususnya melalui transisi endemi.

“Tanpa pengendalian pandemi yang baik dan transisi endemi, kami rasa capaiannya tidak akan setinggi ini,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).

Lebih lanjut, Shinta mengatakan bahwa harga komoditas turut mempengaruhi pertumbuhan realisasi investasi di sektor hilirisasi produk tambang, tetapi memang bukan merupakan faktor utama.

“Faktor penentu lain seperti konsistensi kebijakan pemerintah yang membatasi ekspor produk tambang mentah dan kebijakan insentif untuk investasi smelter & investasi di sektor industri padat modal yang menghasilkan intermediary industrial goods,” jelasnya.

Di samping itu, Shinta mengatakan peningkatan investasi juga didorong oleh pengawalan dan fasilitasi investasi oleh pemerintah khususnya untuk realisasi investasi strategis, seperti hilirisasi barang tambang, industri kesehatan dan farmasi.

“Jadi tidak semata-mata karena harga komoditas meskipun tentu mempengaruhi dari segi permintaan atas output investasi di sektor-sektor tertentu, seperti sektor pengolahan logam, energi, bahkan sektor perkebunan/pertanian dan makanan minuman,” jelas Shinta.

Adapun, aliran penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal II/2022 tercatat mencapai Rp139,0 triliun atau tumbuh sebesar 30,8 persen secara tahunan.

Sejalan dengan itu, aliran penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp163,2 triliun, tumbuh 39,7 persen secara tahunan.

Secara total, realisasi investasi semester I/2022 dilaporkan telah mencapai Rp584,6 triliun atau 48,7 persen dari target Rp1.200 triliun, tumbuh sebesar 32,0 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper