Bisnis.com, JAKARTA – PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH), salah satu emiten buah-buahan dan sayuran impor mencatatkan penjualan Rp1,02 trilun pada tahun lalu. Angka ini naik 32,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Segar Kumala Indonesia (SKI) Renny Lauren mengatakan tren tersebut disebabkan oleh peningkatan kebutuhan dan daya beli masyarakat untuk buah-buahan dan ketersediaan stok barang yang lebih stabil dari tahun sebelumnya terutama untuk item-item yang utama seperti apel, anggur, jeruk, dan pir.
“Dari sisi aset, perseroan juga berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 20,62 persen menjadi Rp247,28 miliar pada periode 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Reni konferensi pers Public Expose BUAH di A1 Ballroom Pacifik Place, Rabu (20/7/2022).
Renny menilai masyarakat Indonesia kini terbantu oleh perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi. Walakin, masyarakat makin menyadari pentingnya peran vitamin dan mineral alami yang terdapat di buah-buahan serta sayuran terhadap kualitas kesehatan masyarakat.
Munculnya beragam program diet yang dapat diterapkan oleh semua kalangan juga menjadikan buah-buahan dan sayuran memiliki porsi signifikan. Hal itu, tentu saja mendorong permintaan yang melonjak terhadap buah-buahan dan sayuran segar.
"Perseroan ke depannya berencana untuk semakin melebarkan sayapnya pada pasar dalam negeri, dengan membuka cabang atau cold storage di kota-kota besar dan juga strategis guna menyambut pertumbuhan permintaan ini. Berbekal kepiawaian kami di bidang logistik dan networking, kami optimis dapat mencapai target tersebut ke depannya," katanya.
Baca Juga
Saat ini secara keseluruhan, perusahaan sudah memiliki sembilan cabang cold storage dan distribusi aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan juga memiliki tiga jalur distribusi utama dalam menjalankan usahanya yang berpusat di kota besar yakni Medan, Jakarta, dan Surabaya.
Buah-buahan yang diimpor oleh Segar Kumala tiba di tiga pelabuhan utama tersebut untuk selanjutnya didistribusikan ke gudang penyimpanan cold storage perseroan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Renny menyebut dalam mendistribusikan produknya, pihaknya bekerjasama dengan vendor perusahaan logistik antar provinsi dari pelabuhan besar yang menjangkau hub impor. Untuk pengiriman dalam kota dan antarkota, perusahaan juga menggunakan armadanya sendiri yang bisa langsung menuju titik-titik pemesanan dari setiap pelanggan.
Menurut Renny pada sisi suplai buah-buahan dan sayuran, perusahaan juga akan bekerjasama dengan lebih banyak pihak supplier dari mancanegara. Hal ini dilakukan untuk melengkapi keberagaman produk.
Hingga saat ini, pemasok yang sudah bekerjasama beasal dari negara-negara Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa hingga Timur Tengah.
"Dengan menggandeng lebih banyak supplier, diharapkan semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai salah satu importir buah-buahan terbesar dan terlengkap di Indonesia," ujar Renny.