Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Berliku Bulgaria Beralih ke Mata Uang Euro

Rencana Bulgaria beralih ke penggunaan Euro memicu pro dan kontra.
Seorang pria menghitung lembaran uang euro dan dolar AS./Bloomberg-Kerem Uzel
Seorang pria menghitung lembaran uang euro dan dolar AS./Bloomberg-Kerem Uzel

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana peralihan mata uang Bulgaria ke euro telah memicu konflik politik. 

Dilansir Bloomberg pada Jumat (3/6/2022), Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov mengizinkan rencana penggunaan euro pada 2024. Menurutnya, hal itu akan membantu anggota termiskin di Uni Eropa itu menarik investasi dan meningkatkan standar kehidupan.

Kendati demikian, anggota junior dari koalisi yang berkuasa, sosialis dan partai baru dengan nama dikenal sebagai ITN, telah bersumpah untuk menggagalkannya. Mereka menyerukan pemungutan suara parlemen tentang analisis biaya dan manfaat dari Kementerian Keuangan dan bank sentral yang dapat membahayakan rencana untuk menukar mata uang nasional dengan euro.

"[ITN] akan berupaya untuk menunda implementasi Rencana Nasional untuk mengadopsi euro," kata partai tersebut.

Namun, sengketa ini telah menyalakan lampu kuning bagi anggota Uni Eropa lainnya. Serentetan skandal perbankan telah menciptakan kewaspadaan di antara anggota lama UE.

Secara internal, dukungan terhadap zona euro terbagi. Kurang dari 40 persen warga Bulgaria mendukung penggunaan euro sebagai mata uang tunggal nasional menurut survei Eurobarometer yang diterbitkan pada April.

Sejatinya, Bulgaria telah memenuhi kriteria formal dan mata uang lev sudah dipatok ke euro. Namun, beberapa media memperingatkan peralihan mata uang akan mengerek harga, di mana inflasi sudah menjadi yang tertinggi dala 14 tahun terakhir.

Adapun, oposisi nasionalis mengatakan adopsi akan merampas sebagian identitas kedaulatan mereka dari Bulgaria.

Di sisi lain, Kroasia akan bergabung dengan anggota Uni Eropa lainnya mulai tahun depan. Hal itu seperti diumumkan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu.

Kroasia akan menjadi pendatang baru setelah Lithuania melakukan langkah yang sama pada 2015.

European Central Bank mengatakan inflasi di Bulgaria jauh di atas nilai referensi 4,9 persen untuk kriteria stabilitas harga dan diperkirakan akan naik terus.

Komisi Eropa, bagian eksekutif UE, mengatakan bahwa Bulgaria tengah berupaya untuk meningkatkan iklim bisnisnya dan stabilitas keuangannya. Namun, mereka juga diterpa dengan kritik.

"Indikator tertentu yang berhubungan dengan iklim bisnis menunjukkan bahwa Bulgaria lebih buruk daripada anggota kawasan euro lainnya," seperti ditulis oleh komisi.

Menurut blok itu, tantangan yang dihadapi Bulgaria juga berkaitan dengan kerangka institusional termasuk korupsi dan efisiensi pemerintah. Berdasarkan Menteri Keuangan Bulgaria Assen Vassilev, pemerintah terus mendorong rencana penggunaan euro hingga disetujui kabinet dan sedang menyiapkan peritel untuk peralihan.

Selain itu, Bulgaria juga menyiapkan perubahan regulasi untuk perbankan. Pembuat kebijakan dijadwalkan untuk membicarakan analisis manfaat dan biaya seperti yang diinginkan oleh ITN dan Sosialis pada pekan depan.

"Saya mengharapkan komitmen yang jelas, baik atas nama bank dan atas nama parlemen, sehingga tidak ada penundaan proses adopsi euro,” kata Vassilev.

Gubernur bank sentral Bulgaria Dimitar Radev menilai peralihan mata uang yang dilakukan di tengah perang di Ukraina sebagai langkah retoris. “Di bawah situasi geopolitik saat ini, bagi saya, jawaban logisnya adalah sekarang, atau sesegera mungkin, dan tidak dalam 5 atau 10 tahun,” kata Radev kepada anggota parlemen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper