Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usulan Uni Eropa Soal Minyak Bikin Hungaria 'Menjerit'

Sanksi baru menjadi tindakan putaran keenam Uni Eropa terhadap Rusia.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa akan mengusulkan pelarangan minyak Rusia pada akhir tahun dengan pembatasan impor secara bertahap oleh beberapa negara anggota. Namun, keputusan ini mendapat protes dari Hungaria.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (1/5/2022), menurut sumber anonim, Uni Eropa juga akan memberikan sanksi bagi beberapa bank Rusia dan Belarus termasuk Sberbank PJSC agar ditutup dari sistem keuangan internasional SWIFT.

Keputusan tentang sanksi baru yang merupakan tindakan putaran keenam Uni Eropa terhadap Rusia, akan segera dilakukan pada pekan depan pada pertemuan duta besar blok tersebut.

Di sisi lain, Hungaria menegaskan bahwa sanksi tersebut dapat memukul anggota blok lebih parah dari Moskow.

Menteri Kabinet Hungaria Gergely Gulyas mengatakan penting bagi blok tersebut untuk tidak menerima sanksi yang menghalangi impor minyak mentah atau gas alam Rusia.

Gulyas tidak mengatakan apakah Hungaria akan mencoba memveto langkah itu, yang disebut Perdana Menteri terpilih Viktor Orban disebut sebagai garis merahnya.

"Embargo bakal berarti kami harus membeli produk ini dari tempat lain dan yang lebih penting, kami tidak dapat menjamin mempertahankan harga utilitas subsidi atau pemanasan atau fungsi ekonomi,” kata Gulyas.

Hungaria menjadi salah satu negara yang sepakat dengan Rusia untuk mengonversi pembayaran gasnya menggunakan rubel, menguji kebijakan sanksi Uni Eropa. Negara ini memiliki ketergantungan besar terhadap minyak dan gas dari Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper