Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian melalui Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) mencatat distribusi mulai awal bulan ini hingga 26 April 2022 telah mencapai 186.621 ton, atau 95,88 persen dari kebutuhan bulanan nasional sebesar 194.634 ton.
Volume distribusi tersebut dipasok oleh 75 produsen minyak goreng melalui 290 distributor pertama (D1), 1.215 sub distributor (D2), dan 16.953 pengecer. Pada rentang 16-31 Maret 2022, rata-rata penyaluran per hari baru mencapai 4.050 ton, dan meningkat menjadi 7.180 ton sepanjang bulan ini.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri mengungkapkan belum semua produsen dapat memaksimalkan utilitas kapasitas produksinya. Sebanyak 23 perusahaan mencatatkan realisasi produksi di atas 70 persen, 27 perusahaan antara 30 persen hingga 70 persen, dan 25 perusahaan masih di bawah 30 persen.
"Semua industri yang mendapat surat peringatan sudah mulai produksi dan distribusi, meski belum sesuai dengan target komitmen," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/4/2022).
Hingga kini pihaknya masih berupaya mengatasi sejumlah hal dalam rantai distribusi minyak goreng, antara lain untuk meningkatkan pesanan pembelian dari distributor ke produsen peserta program minyak goreng curah bersubsidi.
Selain itu juga mempercepat pengembangan sarana atau infrastruktur minyak goreng curah baik oleh produsen, distributor, dan pengecer. Dia juga mengatakan harga acuan keekonomian (HAK) terutama ongkos angkut untuk daerah minim infrastruktur transportasi dan sulit logistik masih perlu disempurnakan.
"Kami juga masih mendorong perusahaan industri meningkatkan kinerja suplai untuk suplai ke provinsi-provinsi penugasannya," kata Febri.
Sementara itu, merujuk pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga minyak goreng curah masih mahal yakni Rp19.450 per liter atau di atas Harga Eceran Tertinggi Rp14.000 per liter pada Selasa (26/4/2022). Harga tersebut terpantau turun 1,52 persen atau Rp300 dibandingkan Senin lalu.
Kemudian, harga minyak goreng kemasan bermerek I dan minyak goreng kemasan bermerek II juga bertengger cukup tinggi yakni masing-masing Rp26.850 dan Rp25.800 per liter pada hari yang sama.