Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengakselerasi penguatan strategi bisnis secara anorganik.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menuturkan salah satunya divisi pengembangan bisnis tengah fokus dalam penerapan bisnis model yang memperkuat pertumbuhan anorganik dan juga pelaksanaan kerja sama strategis dengan pihak eksternal.
"Salah satu proyek kerja sama, saat ini tengah berproses kerja sama pembangunan themepark Bakauheni Harbour City, lalu pengoperasian pelabuhan, dan juga kolaborasi bisnis lainnya," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (11/4/2022).
Ira menjelaskan pada saat terjadi pandemi Covid-19 pada 2020, ASDP bukan hanya fokus menekan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh.
Terkait kebijakan perusahaan agar tetap bertumbuh di tengah pandemi Covid-19, ASDP memprioritaskan investasi yang meningkatkan pendapatan dengan fokus pada Mandatory Regulations, Safety On Day To Day Operation, Revenue Generating, Program Transformasi dan Digitalisasi, dan Agenda Nasional. Secara garis besar terbagi menjadi 3 pekerjaan utama, antara lain pertama, pengembangan alat produksi (Kapal & Pelabuhan. Kedua, akuisisi Perusahaan Penyeberangan. Ketiga, dukungan teknik dan fasilitas.
Pada 22 Februari 2022, ASDP juga telah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara, salah satu perusahaan ferry swasta di Tanah Air melalui Penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara.
Baca Juga
Proses akuisisi telah melalui proses panjang, yang diawali dengan kerja sama usaha selama 2 tahun. Proses ini, termasuk due dilligence telah melibatkan lembaga internasional dan nasional serta para stakeholder demi memastikan semua proses telah sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.
Melalui akuisisi ini ASDP tidak hanya menjadi operator dengan armada terbanyak namun menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa.
Langkah ASDP mengakuisisi perusahaan ferry swasta merupakan inisiatif strategis sebagai bagian dari rencana jangka panjang perusahaan tahun 2020-2024 khususnya dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal ferry yang akseleratif khususnya dalam penambahan armada serta mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam rangka menuju IPO.
Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2021 audited Januari hingga Desember 2021 tercatat membukukan pendapatan Rp3,55 triliun, dan laba bersih Rp326,3 miliar.
Pendapatan pada 2021 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp3,31 triliun dan naik 13,45 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar 3,1 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 293,3 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba pada 2020 sebesar Rp181,14 miliar.