Bisnis.com, JAKARTA - Jerman dan Hungaria, sepakat untuk menolak sanksi terhadap energi Rusia. Hal ini disampaikan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Keuangan Hungaria Mihaly Varga.
Dilansir dari CNN International, Scholz mengatakan Eropa tidak dapat mengamankan pasokan energinya tanpa impor dari Rusia. Sekitar 40 persen gas Eropa dipasok dari Rusia.
"Energi sengaja dikeluarkan dari putaran sanksi sebelumnya," kata Scholz dikutip dari CNN International, Selasa (08/03/2022).
Scholz menegaskan, energi Rusia "penting" bagi kehidupan sehari-hari rakyat Jerman.
Pada kesempatan yang sama, Varga menyatakan pemerintahnya tidak akan mendukung sanksi apapun terhadap energi Rusia. Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia dapat mempengaruhi ekonomi negaranya.
"Mereka yang meminta perluasan sanksi ingin rakyat Hungaria membayar harga perang," katanya dalam sebuah video Facebook yang diposting Senin (07/03/2022).
Baca Juga
Sebelumnya, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa negaranya bekerja dengan sekutu di Eropa untuk melihat kemungkinan pelarangan impor minyak Rusia sebagai upaya untuk menghukum Kremlin.
Dampak larangan impor minyak Rusia sendiri tidak akan berdampak besar bagi perekonomian AS, karena impor minyak AS dari Rusia hanya berkontribusi sebesar 2 persen saja.