Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan perkembangan Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja usai 1 tahun beroperasi.
Budi menuturkan layanan KRL baru tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk membangun transportasi masa depan dan berkelanjutan. Apalagi, kawasan aglomerasi Solo-Jogja memiliki potensi wisata yang luar biasa.
"KRL Solo-Jogja telah melayani sekitar 2 juta penumpang di kawasan aglomerasi Solo-Yogyakarta, selama satu tahun beroperasi," ujarnya dikutip dari siaran resmi, Sabtu (5/3/2022).
Sebelum ada kereta, lanjut Budi, masyarakat Solo-Jogja mengandalkan transportasi jalan untuk mobilitas sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan tingginya konsumsi bahan bakar minyak yang menyebabkan tingginya emisi dan polusi udara.
"Kehadiran KRL ini akan berkontribusi pada pengurangan angka konsumsi BBM hingga 51,7 persen dan kita berharap tingkat peralihan minat masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke KRL mencapai 50 persen," ujarnya.
Selain dinilai lebih ramah lingkungan, kehadiran KRL Solo-Jogja yang menggantikan Kereta Rel Diesel Prambanan Ekspress (KRD Prameks) merupakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung industri dalam negeri agar dapat terus meningkatkan daya saingnya dengan produk luar negeri.
"Sudah selayaknya kita bangga memiliki KRL yang merupakan hasil karya anak bangsa," ujarnya.