Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengolahan Sampah Menjadi Energi Diminta Serap Banyak Tenaga Kerja

Menko Luhut meminta pengolahan sampah menjadi energi mampu serap banyak tenaga kerja.
Tempat pembungan akhir sampah Suwung di Bali/Istimewa
Tempat pembungan akhir sampah Suwung di Bali/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menginginkan adanya penyerapan tenaga kerja di bidang lingkungan, khususnya pengolahan sampah menjadi energi.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan permasalahan lingkungan, khususnya persampahan memang merupakan isu yang pelik. Diperlukan penanganan dengan inovasi, bukan dengan cara biasa atau business as usual.

Menurutnya, masyarakat Indonesia harus beralih kepada paradigma baru mengenai pengelolaan sampah. Artinya, pengelolaan sampah harus dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu sampai dengan ke hilir dengan menerapkan konsep sirkular ekonomi. Salah satu dampaknya berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.

"Dengan menerapkan ekonomi sirkular akan menciptakan lapangan pekerjaan di bidang lingkungan [green job] sekaligus menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan. Penelitian menyebutkan potensi ekonomi yang signifikan dari sektor ini yang dapat melibatkan sekitar 120.000 pekerja formal dan 3,3 juta pekerja informal," kata Luhut dalam acara Energy Outlook, dikutip Jumat (25/02/22).

Dia menyebutkan, pemerintah telah mendukung penggunaan teknologi untuk mengolah sampah menjadi sumber bahan baku dan sumber energi baru melalui pendekatan daur materi, daur energi, ataupun dengan penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Sampah juga dapat dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik (waste to energy).

Guna menciptakan kota yang bersih dari sampah diperlukan upaya yang masif dengan melibatkan seluruh elemen pemangku kepentingan.

Gerakan tersebut juga harus dapat menyentuh perubahan perilaku masyarakat yang paham akan pentingnya hidup bersih dan sehat agar bisa menjadi budaya dan berakar sampai dengan generasi selanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper