Bisnis.com, JAKARTA – Subholding PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sedang berupaya menggenjot produksi Migas nasional untuk memenuhi target lifting migas nasional 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030, yang ditetapkan pemerintah.
Budiman Parhusip, Direktur Utama PHE mengatakan, Indonesia dapat memanfaatkan penguatan harga minyak mentah dunia untuk memacu produksi.
"Beberapa bulan terakhir harga gas dan minyak dunia meningkat drastis dibandingkan tahun 2020. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan lapangan eksplorasi," kata Budiman dalam acara Energy Outlook, yang disiarkan CNBC Indonesia, Kamis (24/02/2022).
Terlebih, seiring dengan upaya transisi ke energi baru terbarukan, terjadi penurunan investasi di sektor minyak dan gas
"Dengan upaya penurunan emisi, tren investasi turun dan mengarah ke renewable energy. Ini mempengaruhi demand dan supply. Dimana investasi yang turun akan mempengaruhi suplai masa depan, sementara demand diprediksi masih meningkat," lanjut Budiman.
Akan tetapi, diperlukan strategi pengembangan yang tepat agar terealisasi cepat dan segera.
Baca Juga
"Harga minyak saat ini tinggi, kita harus percepat pengembangan lapangan yang ada dan semua proses pengembangan sehingga eksekusi perencanaan bisa dilakukan segera. Kita harap dengan dukungan harga minyak, lapangan yang tidak ekonomis menjadi lebih ekonomis," jelasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, dapat menambah cadangan dan produksi Indonesia. "Ini kesempatan bagi operator migas di Indonesia dan negara lain untuk menggenjot produksi," pungkas Budiman.