Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Hidrogen untuk Wujudkan Transisi Energi

Upaya itu mendukung komitmen Indonesia pada Paris Agreement untuk mencapai penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030, dan kontribusi sektor energi pada Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 314 juta ton CO2e. 
Genset hidrogen. Alat ini berpotensi untuk dikembangkan. /Antara
Genset hidrogen. Alat ini berpotensi untuk dikembangkan. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong hidrogen menjadi salah satu sumber energi (energy carrier) yang potensial dalam mendorong percepatan transisi energi di Indonesia. Hal itu akan membantu Indonesia yang tengah mengembangkan simulasi strategi jangka panjang menuju Net Zero Emission pada  2060.

Upaya itu mendukung komitmen Indonesia pada Paris Agreement untuk mencapai penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030, dan kontribusi sektor energi pada Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 314 juta ton CO2e. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa hidrogen memiliki peranan penting dalam transisi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca.

"Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global. Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global," jelas Arifin dalam siaran pers Dirjen EBTKE ESDM, Rabu (23/02/2022).

Arifin mengakui terdapat sejumlah tantangan, diantaranya bagaimana membuat hidrogen layak secara ekonomi, menarik secara finansial, dan bermanfaat untuk masyarakat. "Kami akan terus mengikuti tren teknologi hidrogen dan membuka peluang untuk berkolaborasi dalam implementasi hidrogen," harapnya.

Dari segi pasokan (supply), hidrogen sendiri masuk sebagai salah satu strategi utama Pemerintah dalam menjalankan peta jalan (roadmap) menuju netral karbon pada 2060.

"Strategi utama yang akan dilakukan menuju netral karbon di sisi supplai antara lain melalui pengembangan energi terbarukan secara masif dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro dan panas bumi serta hidrogen," tambah Arifin.

Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) secara teknis menyebutkan rencana hidrogen untuk masuk ke sektor industri maupun transportasi. Pemanfaatan hidrogen ini tidak menggunakan teknologi fuel cell, tetapi memakai teknologi pembakaran internal yang biasa digunakan oleh kendaraan bermotor.

Sementara dari sisi permintaan (demand), pemerintah tengah menerapkan manajemen energi, penggunaan kompor listrik serta mempercepat pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Salah satunya dengan menjalin kesepakatan dengan pemerintah Korea mengenai Pilot Project Charging System for Electric Vehicle yang akan menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk teknologi industri sistem charging kendaraan listrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper