Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara berupaya menjaga pasokan batu bara dalam jangka panjang melalui cara perubahan kontrak. Hal itupun sejalan dengan peraturan pemerintah yang mematok syarat bagi perusahaan tambang agar memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM) menyebutkan, PLN telah mengubah kontrak pasokan batubara menjadi jangka panjang guna mengamankan pasokan batubara domestik khususnya yang didistribusikan untuk PT PLN.
"PLN telah mengubah kontrak menjadi jangka panjang dengan perusahaan tambang batubara sehingga Kepmen ESDM 139/2021 dapat diterapkan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM pada Kamis (17/02/2022).
Volume pasokan batubara ke PLTU PLN dari perusahaan tambang telah termaktub dalam persetujuan RKAB yang wajib dipatuhi oleh perusahaan batubara.
Dengan demikian, kontrak yang sebelumnya berfokus pada fleksibilitas sudah disempurnakan menjadi kontrak fixed jangka panjang.
Untuk pengamanan pasokan batu bara PLN, Kementerian ESDM juga melakukan beberapa langkah bersama PLN yakni menyiapkan sistem enforcement real time yang menggabungkan sistem pengawasan di lapangan dengan sistem digital yang langsung terintegrasi dengan sistem informasi manajemen di Ditjen Minerba.
Baca Juga
Arifin memaparkan jika terjadi kegagalan loading di lokasi tertentu, akan muncul notifikasi ke sistem Ditjen Minerba dan Surat Peringatan terkirim secara otomatis. Dengan demikian dapat dilakukan corrective action secara cepat, tepat, dan terukur.
PLN juga telah menerapkan sistem extra ordinary dari segi unloading dalam rangka menambah kapasitas dan kecepatan pembongkaran. Maka dari itu, Arifin memastikan bahwa PLN sudah menyelesaikan masalah volume logistik, kontrak, dan pengawasan, dan enforcement sehingga PLN memastikan pasokan batubara dalam kondisi aman.
