Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Putih Siapkan Beleid Baru untuk Aset Kripto

Keseriusan Gedung Putih untuk mengatur mata uang kripto semakin terfokus seiring dengan volatilitas harga aset kripto di pasaran.
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden tengah mempersiapkan beleid yang mengatur aset kripto yang diperkirakan dirilis pada Februari.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (22/1/2022), pejabat senior administrasi telah melakukan sejumlah pertemuan untuk membahas peraturan baru yang dimasukkan ke dalam draf sebagai perintah eksekutif ini. Ini menjadi langkah yang digagas oleh Gedung Putih untuk menghadapi perkembangan mata uang kripto.

Agen Federal mendapat tekanan untuk mengatur masalah ini seiring dengan keluhan industri yang mengatakan belum ada kejelasan aturan di AS. Pada saat yang sama, terdapat kekhawatiran adanya ancaman terhadap dominansi dolar dari koin yang diusung oleh pemerintah China dan negara lainnya.

Keseriusan Gedung Putih untuk mengatur mata uang kripto semakin terfokus seiring dengan volatilitas harga aset kripto di pasaran. Koin paling besar dan likuid, Bitcoin turun hingga US$37.000 pada Jumat (21/2/2022), dibandingkan dengan rekor senilai US$69.000 pada November.

Berdasarkan sumber yang mengetahui masalah ini, draf tahap akhir dari perintah eksekutif merinci tantangan ekonomi, peraturan, dan keamanan nasional yang ditimbulkan oleh cryptocurrency. Pemerintah akan meminta laporan dari berbagai lembaga hingga paruh kedua 2022.

Salah satunya adalah studi dari Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan, sebuah kelompok yang mencakup kepala pengawas keuangan terkemuka Washington, yang melihat kemungkinan dampak sistemik dari aset digital. Laporan pemerintah lainnya akan membahas penggunaan gelap koin virtual.

Pembuatan aturan ini juga akan melinatkan Kementerian Perdagangan AS untuk memastikan AS tetap berdaya saing di dunia yang sudah mengadopsi aset digital ini.

Di samping itu, Pemerintah AS juga sedang mempertimbangkan pembuatan mata uang digital bank sentral atau disebut CBDC. Namun, rencana ini masih tertahan karena Federal Reserve masih mempertimbangkannya.

CBDC dinilai menjadi cara agar AS tetap kompetitif dengan ledakan produksi koin digital di berbagai dunia, termasuk China. The Fed juga tidak akan bergerak maju tanpa dukungan Gedung Putih dan Kongres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper