Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Smart City IKN, Menengok Warisan BSD dan Alam Sutera

Presiden Joko Widodo terus menekankan ibu kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan tetapi membangun kota baru yang pintar atau smart city. 
Pradesain Istana Negara berlambang burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) karya seniman I Nyoman Nuarta / Twitter
Pradesain Istana Negara berlambang burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) karya seniman I Nyoman Nuarta / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo beserta jajaran kementerian beberapa kali berkunjung ke BSD City dan Alam Sutera untuk melakukan studi banding terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara.  

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo terus menekankan ibu kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan tetapi membangun kota baru yang pintar atau smart city

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Danis H Sumadilaga mengatakan Presiden Jokowi selalu menekankan IKN menjadi masa depan Indonesia dengan peradaban baru dan pusat ekonomi yang baru. IKN juga diharapkan sebagai pengerak utama Indonesia ke depan yang lebih baik.  

"Berbicara IKN ini juga berbicara kota masa depan. Untuk bangun IKN ini ada tiga visi utama dari sejak awal dimana IKN ini betul-betul menjadi identitas bangsa. Kedua, bagaimana kota ini betul-betul memegang prinsip keberlanjutan dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga, bagaimana ke depan IKN ini menjadi smart city kota masa depan," ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan kemarin. 

Menurutnya, membangun dan mengembangkan IKN ini membutuhkan waktu hingga berpuluh-puluh tahun. Untuk membangun IKN sebagai smart city dan kota masa depan, dibutuhkan benchmarking, baik di luar negeri maupun dalam negeri yang telah memulai pembangunan smart city

Di dalam negeri, lanjutnya, BSD City merupakan kawasan yang sudah mencoba membangun smart city beserta green office dengan dukungan teknologi yang canggih. 

"Kami ingin lihat dan memang mereka sudah memulai dengan bangunan fisiknya. Bangunan kantornya sudah futuristik, masuk ke kantor itu bangunannya seperti mal. Masa depan cara kerja juga beda. Kota masa depan berbicara transformasi kehidupan, formasi bekerja otomatis kantornya berbeda dengan saat ini. Bagaimanan juga kota itu didukung dengan fasilitas internet seperti BSD City dan lain-lain," tuturnya. 

Dia menerangkan BSD memiliki gedung perkantoran yang sangat mempertimbangkan penggunaan energi, serta menggunakan energi yang ramah lingkungan dan energi baru terbarukan. Green office yang ada di BSD pun diakuinya mampu mengurangi penggunaan penyejuk ruangan atau AC dengan beralih menggunakan arah angin  

"Kita melihat yang seperti ini, bagaimana memanfaatkan angin, jadi ada sirip-sirip yang bisa mengarahkan angin agar masuk ruangan sehingga dapat menurunkan suhu sekian derajat. Lobi enggak perlu pakai AC tetapi dingin karena sistemnya terowongan green building sehingga pemanfaatan energinya 30 persen hingga 40 persen dari biasanya," katanya. 

Danis menilai BSD sudah memulai cikal bakal kota modern dan kota masa depan sehingga pemerintah perlu belajar mewujudkan smart city di Ibu Kota Negara baru nantinya.

"Dari smart office yang berkumpul dengan fasilitas lainnya menjadi satu smart city. Mereka BSD sudah mulai. Tidak apa-apa kita belajar benchmarking konkret di BSD," ucapnya. 

Dalam pengembangan IKN sebagai kota masa depan nantinya, pihaknya tak menampik diperlukan keterlibatan banyak investor. Para investor nantinya dapat membangun klaster pendidikan, kesehatan, hiburan, pusat perbelanjaan dan lain-lain di IKN. 

Dia pun mencontohkan untuk klaster pendidikan bisa dilakukan seperti yang sudah dilakukan BSD, misalnya kehadiran Monash University dan Apple Developer Academy di kawasan BSD.  

"Kita berbicara kota. Nantinya untuk membangun kota ini perlu biaya ya. Kita harapkan nantinya kota ini jadi kota juga di samping ada hal yang harus disiapkan pemerintah dan juga dibangun oleh investor. Pemerintah sediakan areanya, mereka [investor] membangun klaster pendukunganya seperti pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan dan lainnya," terang Danis. 

Jubir Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menuturkan BSD dan Alam Sutera menjadi salah satu referensi pemerintah dalam pembangunan smart city di IKN. Terlebih, Alam Sutera memiliki rumah susun yang berkonsep smart city. 

"Intinya pak Presiden menghendaki bahwa ini pusat dari talen Indonesia yang punya visi global, visi modern, visi Indonesia maju, jadi kita pun harus menyesuaikan kebutuhan dari visi itu. Itu diterjemahkan dalam bentuk fisik bangunan," ujarnya. 

Selain BSD City dan Alam Sutera, pemerintah juga memiliki referensi konsep smart city di Turki terkait pembangunan rumah susun yang berada di area lembah. Rumah susun atau perumahan sosial yang berada di lembah Turki ini dinilai sangat menarik karena sesuai dengan kontur IKN yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). 

"Sebagai referensi bisa diambil dari mana pun tetapi IKN ini sebagai visi untuk menjadi tempat talen global dari Indonesia itu bisa dipenuhi," katanya. 

Rencananya, IKN akan memiliki bangunan kantor pemerintahan yang modern dan ramah lingkungan. Karena itu, memang perlu dilakukan pengaturan ruang dengan meminimalkan banyak sekat sehingga memperbanyak interaksi. Selain itu, juga dilakukan pengaturan pencahayaan di dalam ruangan sehingga meminimalisir penggunaan energi listrik. 

"Gedung pemerintahannya green office," ucapnya.

Keterlibatan Pengembang

Terkait dengan keterlibatan pengembang dalam turut serta pembangunan IKN, menurutnya, pemerintah membuka kesempatan bagi semua investor untuk turut serta dalam pembangunan IKN. 

Selain itu, banyak pengembang di Indonesia yang memiliki jejak dan prestasi dalam pembangunan kota baru atau kota mandiri dengan luas di atas 500 hektare di Indonesia 

"Ada 20 hingga 30 kota baru yang dikembangkan pengembang sejak tahun 1980-an mulai dari Bintaro, BSD, Alam Sutera dan lain-lain. Mereka sudah ada akumulasi pengalaman membangun kota. IKN ini juga termasuk kota baru juga," tuturnya. 

Tak hanya itu, pembangunan IKN yang diharapkan Presiden ini harus memiliki lompatan perubahan yang besar yang tak hanya sekedar kota dengan infrastruktur yang ada saat ini. 

"Jadi bukan kota yang kita bayangkan sekarang. Jadi standar infrastrukturnya pun begitu, bukan standar infrastruktur yang kita kenalin sekarang di Indonesia. Itu yang masuk ke dalam satgas perencanaan. Dari sampah, jalannya, air bersih dan teknologi yang bisa mengangkat peradaban Indonesia lebih maju. Visi Pak Presiden seperti itu," terang Endra. 

Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menuturkan kunjungan kerja pemerintah ke BSD tersebut diselenggarakan untuk melihat progres pembangunan pusat pertumbuhan baru skala kota yang dilakukan oleh beberapa pengembang swasta di Tangerang, termasuk yang dilakukan oleh Sinar Mas Land melalui BSD City. 

Sampai dengan saat ini, partisipasi swasta dalam pembangunan IKN masih dalam tahap kajian Pokja IKN yang dibentuk oleh REI.

"Pada kunjungan kerja itu, kami hanya berbagi pengalaman dan informasi serta menyaksikan secara langsung penerapan konsep kawasan hijau dan bangunan hijau/green building serta melihat bagaimana konsep smart city dapat diimplementasikan," tuturnya. 

Terkait dengan proyek pembangunan IKN baru, Dhony menegaskan bahwa hingga saat ini Sinar Mas Land tidak memiliki proyek di sana. 

Dia menekankan, saat ini Sinar Mas Land masih fokus menyelesaikan pembangunan lima proyek berskala kota, yakni BSD, Delta Mas, Karawang International Industrial City (KIIC), Grand Wisata, dan Kota Wisata.

'Sampai dengan saat ini kami sedang fokus untuk menyelesaikan dan menunaikan kewajiban-kewajiban kepada stakeholders kami di pembangunan lima proyek skala kota. Kami tidak ada proyek properti di kawasan IKN," kata Dhony. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper