Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memiliki cara tersendiri untuk mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang sangat besar.
Erick berpandangan mengelola SDA di Indonesia yang sangat luas besar itu sama seperti konsep filosofi meminum secangkir kopi. Dia menjelaskan bahwa semua bahan dipadu, diaduk hingga merata hingga mencapai hasil dan rasa yang nikmat ketika dicicipi.
Konsep tersebut, menurutnya, mampu menyatukan semua potensi yang dimiliki Indonesia dan mampu menciptakan harmoni rasa untuk dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita harus memulai dengan sistem kelola semua potensi seperti Sumber Daya Alam (SDA) itu mirip seperti filosofi minum kopi. Artinya, kopi yang terbuat dari adukan merata merupakan wujud pemerataan hasil yang akan menyejahterakan masyarakat," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (16/1).
Erick mengatakan Kementerian BUMN kini tengah mengupayakan membangun ekosistem ekonomi tersebut. Mantan Presiden klub Intermilan tersebut juga menjelaskan ekosistem ini dibangun melalui berbagai aspek untuk mendukung iklim ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.
"Kita kuatkan hilirisasi industri SDA untuk membuat kesempatan ekonomi baru bagi Indonesia dan juga meningkatkan kompetensi para SDM agar melek teknologi serta berdaya saing global," katanya.
Menurutnya, hilirisasi SDA tersebut bertujuan agar Indonesia tidak lagi menjadi negara pengekspor bahan mentah mineral, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi, seperti hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME), yang merupakan produksi turunan dari batu bara melalui proses gasifikasi, serta methanol dan nikel menjadi baterai listrik.
"Perbaikan dan peningkatan ekonomi nasional kita sudah saatnya berbasis ekosistem yang mencakup potensi bisnis di daerah, kesiapan tenaga dan lapangan kerja, hasil karya atau produksi dan lainnya, agar semua potensi dan sumber daya alam (SDA) Indonesia kita menjadi sumber ekonomi dan kesejahteraan rakyat di negeri sendiri," paparnya.
Selain itu, kata Erick, program dan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas SDM juga akan diwujudkan Erick sebagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN yang bergerak di bidang pendidikan.
Program itu antara lain Program Santri Magang, program bantuan pendidikan berkolaborasi bersama Polri, program magang untuk mahasiswa di dalam dan luar negeri serta Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang bekerja sama dengan Mendikbud dan Narasi.
Erick optimistis Indonesia sebagai bangsa yang besar dan dapat membangun negara sendiri melalui potensi dalam negeri dapat terwujud menjadi ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
"Jadi bukan semata untuk kepentingan investor atau negara luar,” ujar Erick.